Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Mohamed Salah dan Siklus "Ganti Kulit" ala Liverpool

19 Februari 2024   23:53 Diperbarui: 20 Februari 2024   09:45 1196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyerang Liverpool, Mohamed Salah, merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Brentford pada laga Liga Inggris di Stadion Gtech Community, London, Sabtu (17/2/2024). (AP Photo/Kirsty Wigglesworth via Kompas.id)

Jika Salah akhirnya pergi, ini akan terlihat seperti satu kerugian besar. Tapi, ini adalah satu kebiasaan klub, terutama di era kepemilikan FSG.

Sebelumnya, ini sudah lebih dulu terjadi, ketika Philippe Coutinho dijual ke Barcelona seharga 142 juta pounds awal tahun 2018. Dari dana transfer ini, pada musim panas berikutnya datanglah nama-nama seperti Fabinho dan Alisson.

Pada tahun 2022, strategi transfer ini kembali diterapkan, kala Sadio Mane dilepas ke Bayern Munich dengan paket transfer senilai 35 juta pounds. Dana transfer ini lalu digunakan menjadi modal belanja klub untuk mendatangkan Darwin Nunez dari Benfica dengan paket transfer senilai 85 juta pounds, termasuk bonus performa.

Maju ke tahun 2023, strategi serupa datang ketika Fabinho, Jordan Henderson dilepas ke Al ittihad dan Al Ettifaq seharga total 52 juta pounds. Dana transfer ini lalu dipakai untuk membeli Wataru Endo dan Ryan Gravenberch seharga total 51 juta pounds.

Dengan akan datangnya pelatih baru, The Reds hampir pasti akan membutuhkan dana transfer lebih, karena akan membangun tim. Maka, kejelasan nasib dan peluang transfer Mohamed Salah akan menjadi kunci.

Jika minat klub Arab Saudi benar adanya, dan transfer mahal siap diwujudkan, rasanya kita akan melihat kedatangan beberapa pemain baru di musim panas 2024 mendatang.

Menariknya, potensi transfer Mo Salah ke Arab Saudi sekaligus memperlihatkan, bagaimana pola siklus "ganti kulit" ala Liverpool, dengan penjualan pemain bintang sebagai satu titik kunci.

Sifatnya mungkin tidak langsung membongkar seluruh tim seperti di game, tapi perubahan yang ada tetap dapat berjalan lancar, karena ada sinergi cukup baik antara pemain muda dan senior.

Hasilnya, tim kesayangan Kopites bisa tetap kompetitif dan kompak. Hanya saja, The Reds di era setelah Klopp sudah pasti akan berubah, terutama jika Salah benar-benar pergi ke Timur Tengah dan mendatangkan dana transfer cukup besar.

Meski belum ketahuan sosoknya, potensi kepergian Mohamed Salah ke Arab Saudi sudah cukup menjelaskan, sebuah era baru akan datang di sudut merah Merseyside.

Selebihnya, mari kita tunggu dan lihat, akan seperti apa wujudnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun