Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menulis: Sebuah Dinamika di Awal Tahun

9 Februari 2024   14:35 Diperbarui: 9 Februari 2024   22:23 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi sebagian orang, khusunya di era kekinian, ini adalah aktivitas yang dari luar bisa terlihat remeh. Berkat kemajuan teknologi, menulis artikel bahkan sudah bisa dilakukan di ponsel, sehingga membuatnya kadang sulit dibedakan dengan "main hp".

Secara pribadi, sejak pertama kali menulis di Kompasiana, ponsel menjadi satu medium menulis yang cukup saya andalkan, terutama karena praktis. Bisa menulis sambil mendengarkan musik atau menonton tayangan streaming, benar-benar sebuah paket lengkap.

Tapi, dibalik semua simplisitas ini, terselip juga tantangan yang membuatnya kadang terasa rumit, khususnya jika melihat situasi dari dalam, dalam hal ini kondisi fisik yang agak naik-turun di awal tahun.

Sejak awal tahun, masalah flu yang disambung dengan keseleo di bagian kaki dan nyeri punggung, juga akibat keseleo, cukup mengganggu. Ketika sudah cukup pulih, ada beberapa ide yang ingin ditulis, tapi terpaksa harus dipilah ulang karena ada yang sudah lebih dulu ditulis orang lain atau sudah usang.

Situasi ini juga membuat saya sedikit belajar lagi, khususnya tentang memilah topik tulisan berdasarkan berita atau informasi yang sedang tren.

Dalam banyak kasus, jenis referensi seperti ini biasa menghasilkan tulisan berita atau analisis dengan isi atau inti bahasan kurang lebih sama. Kalau yang dikejar sebatas kuantitas tulisan, label dan jumlah klik, mungkin menulis 10 artikel dalam sehari bukan urusan sulit.

Masalahnya, karena orientasi menulis saya tidak sebatas ke sana, dan saya masih menunggu kondisi fisik cukup pulih, saya baru bisa menulis lagi setelah benar-benar sudah siap.

Dari segi kecepatan menulis, saya bukan penulis yang baik, karena itu, kelemahan ini harus bisa diakali. Kebetulan, menulis sendiri adalah satu terapi psikologi yang memang disarankan psikolog untuk saya biasakan.

Jadi, setelah masalah nyeri punggung cukup aman, saya mulai mencoba menulis lagi, sambil berusaha "membayar hari bolos" yang sejauh ini lumayan banyak.

Di era kekinian, sebenarnya sudah ada teknologi seperti "text to speech" yang bisa digunakan untuk menulis. Tapi, saya memilih tidak memakainya, karena teknologi ini justru membatasi ruang dialog antara saya dan diri sendiri, yang biasanya berjalan sebagai bagian dari satu proses kreatif dalam menulis.

Menulis sendiri adalah satu proses "menemukan diri" dan terapi psikologi yang pada satu titik mempertemukan si  penulis dengan dirinya sendiri.

Disadari atau tidak, menulis justru menjadi satu proses yang menuntut hati, pikiran dan tangan untuk bisa sinkron sebagai sebuah tim. Otomatis, peran teknologi text to speech malah hanya akan mengganggu, apalagi kalau digunakan secara berlebihan sebagai tumpuan utama.

Kalau "pertemuan" ini tidak efektif, fungsi menulis sebagai sebuah terapi psikologi juga akan tidak efektif. Begitu juga dengan posisi menulis sebagai satu proses kreatif.

Apa boleh buat, harapan untuk membuat proses menulis jadi lebih mudah malah jadi terbalik. Dari yang seharusnya beres dalam sekali pukul, baru beres setelah 2-3 kali perbaikan di sana-sini.

Tentu saja, ini akan menghambat dan mengganggu. Tapi, pengalaman yang datang dari saran teman ini sekaligus jadi satu pelajaran untuk berani bilang tidak, karena yang dari luar kelihatan baik belum tentu membawa dampak yang baik juga.

Selebihnya, terlepas dari awal tahun yang cukup banyak bolongnya, semoga tahun ini bisa (setidaknya sedikit) lebih baik dari tahun lalu, terutama dalam hal tulis-menulis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun