Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Asia Masih Jauh, Garuda!

28 Januari 2024   22:02 Diperbarui: 29 Januari 2024   02:12 866
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Laga timnas Indonesia vs Australia di babak 16 besar Piala Asia 2023 dilangsungkan di Stadion Jassim Bin Hamad, Doha, pada Minggu (28/1/2024). (ANTARAFOTO/Yusran Uccang/nym.)

Meski kekalahan 0-4 ini tak mengenakkan, Tim Merah Putih tetap boleh optimis, karena sudah mencetak sejarah, dengan lolos dari fase grup Piala Asia untuk pertama kalinya.

Kalau melihat prosesnya, ini hasil dari apa yang sudah dibangun Shin Tae-yong sejak mulai bertugas akhir tahun 2019 silam. Dimulai dari nol, bahkan minus, karena kompetisi liga sempat vakum karena pandemi, Timnas Indonesia mampu mencatat sejarah di level Asia.

Rentang waktu ini kurang lebih sama dengan Australia, yang mencapai perdelapan final Piala Dunia 2022, setelah hanya meraih 1 poin di fase grup Piala Dunia 2018. Tim Negeri Kanguru bahkan masih berpeluang melangkah lebih jauh di Piala Asia 2023, setelah lolos ke babak perempat final.

Dengan kata lain, jika mau mengikuti proses dan progres positif yang ada, Timnas Indonesia masih butuh waktu untuk naik ke level berikutnya, yakni konsisten tampil di Piala Asia.

Saya tidak langsung menyebut lolos ke Piala Dunia sebagai level berikut buat tim asuhan Shin Tae-yong, karena untuk sampai ke sana, mereka harus terbiasa bersaing di level Asia. Kalau sudah terbiasa dan konsisten, baru boleh bicara soal mimpi ke tingkat dunia.

Maka, penting bagi PSSI dan pihak-pihak terkait, untuk bisa konsisten mengawal progres yang sudah berjalan, supaya Timnas Indonesia tak terjebak dalam stagnasi, dan bermimpi jadi tuan rumah Piala Dunia.

Tak peduli berapa banyak pemain keturunan atau diaspora yang nantinya membela Timnas Indonesia di masa depan, selama itu mampu menghadirkan prestasi, dan diimbangi dengan peningkatan kualitas liga domestik, rasanya tak akan ada yang keberatan. Kecuali, pihak yang memang berpemikiran tertinggal.

Dari progres dan potensi yang ditampilkan Timnas Indonesia di Qatar, sudah saatnya Piala AFF ditepikan sebagai target prioritas. Jangan sampai, Timnas Indonesia kembali jadi katak dalam tempurung.

Bukan berarti tak boleh juara di level Asia Tenggara, tapi lebih karena prestasi di level ASEAN tak banyak membantu di level Asia, apalagi dunia. Percuma jadi raja di Asia Tenggara, kalau hanya jadi bulan-bulanan di level Asia.

Karena itulah, sekembalinya Timnas Indonesia ke Tanah Air nanti, PSSI dan pihak-pihak terkait harus memastikan, tim tak dibuat lupa daratan oleh aneka pujian berlebih, apalagi sampai jadi tunggangan politisi di masa Pemilu, dan ikut kegiatan yang tidak pada tempatnya.

Bukan karena mereka tak boleh diapresiasi, tapi jangan sampai hal-hal toksik merusak kemajuan yang sudah ada, dan membuat semuanya jadi berantakan.

Bisa?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun