Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Pembuktian Kualitas Sancho dan Greenwood

16 Januari 2024   02:04 Diperbarui: 16 Januari 2024   02:07 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jadon Sancho dan Mason Greenwood (Express.co.uk)

Memang, ada juga kasus pemain pinjaman yang tampil melempem, seperti saat Anthony Martial dipinjamkan ke Sevilla, tapi ketika pemain-pemain yang dicap bermasalah justru bersinar, ini jelas menimbulkan tanda tanya besar.

Sebagai sebuah klub dengan popularitas global dan sejarah prestasi bagus di masa lalu, harapan besar memang jadi satu fenomena umum, tapi ketika kasus-kasus seperti Greenwood atau Lingard mulai muncul sebagai satu kebiasaan, ini sangat tidak sehat dari sisi olahraga.

Ada situasi terlalu toksik atau setidaknya kurang sehat, yang tampaknya tumbuh menjadi satu budaya, dan itu membuat performa Si Setan Merah sangat inkonsisten.

Sebelumnya, keluhan soal ini sudah pernah disuarakan Cristiano Ronaldo, dalam wawancara dengan Piers Morgan, tapi karena dinilai melanggar etika kontrak, wawancara ini berbuntut pencoretan sang bintang Portugal.

Dalam perjalanannya, masalah ini memang jadi satu aspek yang ingin dibenahi Sir Jim Ratcliffe, sejak dirinya punya saham minoritas dan diberi wewenang penuh soal urusan sepak bola.

Tapi, karena kekacauan yang ada sudah sedemikian kronis, perbaikan jelas tak akan bisa tuntas dalam sekejap. Apalagi, bos INEOS itu punya reputasi sebagai bos klub yang kurang sabar.

Sebelum melebarkan sayap ke Manchester, salah satu orang terkaya di Inggris ini sudah lebih dulu menjadi bos di OGC Nice. Dalam dua tahun terakhir, sudah ada 4 pelatih berbeda yang menangani klub Liga Prancis.

Dengan reputasi ini, ditambah masih kuatnya pengaruh keluarga Glazer di Teater Impian, pembenahan secara signifikan jelas masih jadi satu.

Menariknya, fenomena seperti Lingard dan Greenwood di Manchester United menunjukkan, sebuah klub sepak bola kadang tak hanya bicara soal hasil di lapangan, tapi juga soal bagaimana memastikan situasi dalam tim tetap kondusif.

Keduanya menjadi dua hal yang harus seiring sejalan. Tim yang solid secara internal sudah pasti tangguh, sementara tim yang kuat tapi tidak solid justru rawan diekspos lawan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun