Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Liverpool, Kembali ke Mode Tim Pemburu Gelar?

8 Januari 2024   20:29 Diperbarui: 8 Januari 2024   20:32 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Judul di atas adalah satu pertanyaan spontan yang muncul di pikiran saya, setelah melihat aksi Liverpool saat menekuk Arsenal 2-0 di ajang Piala FA, Minggu (7/1) tengah malam WIB.

Dalam laga ini, tim asuhan Juergen Klopp meladeni tim tuan rumah yang tampil dengan kekuatan penuh, dengan komposisi relatif seadanya. Tak ada Mohamed Salah dan Wataru Endo yang absen karena tugas negara, juga Virgil Van Dijk dan Dominik Szoboszlai yang tidak fit.

Secara permainan, Arsenal sebenarnya juga lebih memegang kendali, lewat lini tengah yang lebih sering memenangkan pertarungan dan melepas umpan terobosan ke jantung pertahanan Liverpool. Sayang, keunggulan ini tidak diimbangi dengan kualitas penyelesaian akhir yang bagus.

Sebaliknya, ketika The Reds melakukan kontra-strategi di babak kedua, dengan memanfaatkan dua sisi sayap, hasilnya langsung mengubah total keadaan.

Di saat Bukayo Saka dkk berusaha memecah kebuntuan, mereka justru kecolongan di menit ke 80, ketika umpan tendangan bebas Trent Alexander-Arnold dari sisi kanan pertahanan Arsenal malah dibelokkan Jakub Kiwior ke gawang sendiri.

Selepas kecolongan, tim asuhan Mikel Arteta makin banyak menyerang, tapi, di masa injury time, mereka kembali kecolongan, setelah Luis Diaz mencetak gol lewat satu skema serangan balik cepat.

Kemenangan lewat situasi seperti ini, termasuk gol di menit akhir, belakangan menjadi satu kebiasaan Si Merah di musim 2023-2024. Sebenarnya, ini bukan fenomena baru di era Juergen Klopp, karena sejak pelatih asal Jerman itu datang, The Kop memang terlihat lebih tangguh. Dalam sejumlah kesempatan, mereka bahkan bisa membuat "comeback" dramatis.

Tapi, kalau melihat situasi secara khusus, Liverpool musim ini cukup mirip dengan musim 2021-2022. Ketika itu, Mohamed Salah dkk bisa bersaing sampai akhir di empat ajang berbeda: Piala FA, Carabao Cup, Liga Inggris dan Liga Champions.

Meski pada akhirnya hanya mampu meraih Carabao Cup dan Piala FA, tim ini mampu membuat beberapa kemenangan sensasional, termasuk kemenangan 5-0 yang membuat Manchunian "bedol desa" serentak dari Old Trafford, saat laga The Northwest Derby melawan Manchester United masih belum selesai.

Sama seperti di musim 2023-2024, The Kop saat itu juga terlihat "lapar" akan kemenangan, dan mampu menjadikan Stadion Anfield bak benteng karang. Tak banyak tim yang bisa membawa pulang hasil imbang apalagi kemenangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun