Jadi, tidak ada alasan untuk gembira berlebih atas hasil melawan Ekuador, karena pada tanggal 13 November mendatang, pertandingan melawan Panama sudah menunggu.
Memang, di atas kertas, Panama mungkin tidak sekuat Ekuador, tapi masih ada satu pertanyaan besar, terkait persiapan pralaga Timnas U-17.
Dengan jeda waktu kurang lebih 3 hari, apakah para pemain bisa melakukan latihan dan pemulihan fisik dengan benar?
Kalau iya, tapi stamina para pemain (lagi-lagi) sudah habis selepas menit ke 60, sepertinya siapapun yang mendukung Timnas U-17 harus bersiap menonton laga Timnas U-17 Indonesia versus Panama dengan hati tabah.
Apalagi, kalau wasit kembali memberi injury time panjang di babak kedua, akibat permainan yang sering terhenti karena ada pemain cedera. Inilah kompetisi level dunia yang tak kenal ampun, tak sebanding dengan level AFF yang kadang bisa diatur.
Kalau persiapannya tidak efektif, bukan kejutan kalau di laga melawan Panama nanti, tim pelatih Timnas U-17 akan mengganti beberapa pemain starter dari laga melawan Ekuador.
Memang, peluang lolos ke babak selanjutnya masih ada, tapi dengan tidak optimalnya kondisi fisik dan persiapan tim secara umum, merayakan hasil imbang seperti sebuah kemenangan hanya akan jadi bumerang.
Jangan sampai kita bernasib seperti Arab Saudi, yang lupa daratan dan kolaps di fase grup Piala Dunia 2022, karena mampu mengalahkan Argentina 2-1 di laga pertama fase grup.
Bisa?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H