Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Piala Dunia U-17, Momen Perkenalan VAR di Indonesia

10 November 2023   15:17 Diperbarui: 12 November 2023   08:01 727
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tampilan layar VAR (Video Assistant Refereee) tampak sudah tersedia jelang Piala Dunia U-17 2023 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (9/11/2023). (Muhammad Alif Aziz Mardiansyah/Bolasport.com)

Piala Dunia U17 di Indonesia menghadirkan banyak objek sorotan menarik. Mulai dari kemegahan stadion, animo suporter, Timnas Indonesia U-17, sampai pemain bintang potensial di setiap tim.

Tapi, dari sekian banyak objek yang disorot, kehadiran Video Assistant Referee (VAR) di venue pertandingan menjadi satu hal lain yang cukup menarik perhatian, karena untuk pertama kalinya di Indonesia, VAR digunakan di stadion.

Memang, untuk saat ini, perangkat VAR yang digunakan dan operatornya dibawa langsung oleh FIFA, selaku penyelenggara, untuk digunakan selama turnamen. Untuk saat ini, belum ada operator VAR dari Indonesia yang dilibatkan, karena penggunaan VAR di Indonesia masih berupa wacana.

Sejumlah media memang kompak memberitakan, VAR akan digunakan di putaran kedua Liga Indonesia, tapi realisasinya masih belum jelas.

Kalau PSSI dan pihak-pihak terkait jeli, seharusnya momen ini bisa dijadikan kesempatan ideal untuk mematangkan dan mewujudkan wacana soal pemakaian VAR di Indonesia, lengkap dengan pengelolaannya.

Mumpung sedang ada produsen resmi perangkat VAR dan tenaga ahli di depan mata, kenapa tidak dimanfaatkan?

Soal urgensi, penggunaan VAR di Indonesia memang sudah mendesak. Sudah terlalu banyak keputusan wasit yang ngawur, dan itu cukup merusak kualitas pertandingan, dan berdampak negatif buat Timnas Indonesia, khususnya saat bertanding di laga internasional.

Masalah paling klise, misalnya terlihat dari interpretasi belepotan soal "offside", yang dibawa dari kompetisi lokal. Hasilnya, Timnas Indonesia hampir tidak pernah memakai strategi jebakan offside, karena interpretasi dan pemahaman yang kacau sudah mengubah taktik ini jadi titik lemah.

(Kompas.com)
(Kompas.com)

Jika kehadiran VAR di Piala Dunia U-17 bisa dimanfaatkan dengan cerdik, PSSI juga berkesempatan memperbaiki kualitas perwasitan dan kompetisi nasional secara umum, yang belakangan agak jalan di tempat.

Di level Asia Tenggara saja, Indonesia belakangan sudah sedikit tertinggal soal VAR, dari Thailand, Singapura, dan Vietnam. Ketiga negara ini sudah mulai menggunakan VAR di lapangan.

Daftar ini dipastikan bertambah bulan Desember 2023 mendatang di liga Malaysia, dengan FAM (PSSI-nya Malaysia) telah mengirim sejumlah wasit lokal untuk mengikuti pelatihan lisensi VAR untuk ditugaskan di liga domestik.

Pada event terdekat, yakni Piala Asia 2024, Timnas Indonesia juga akan bertemu VAR. Jika para pemain timnas masih ada yang belum terbiasa dengan VAR, ini bisa menjadi satu titik lemah buat tim.

Dengan dinamika seperti ini, PSSI jelas harus segera bergerak cepat. Kita tidak tahu, kapan lagi FIFA akan berada sedekat ini dengan PSSI, bukan dalam situasi "sedang ada masalah" seperti sebelumnya.

Di sisi lain, kehadiran VAR di Piala Dunia U-17 akan menghadirkan satu pengalaman unik buat publik sepak bola nasional. Maklum, selama ini VAR hanya bisa dilihat di kompetisi luar negeri.

Jika mampu menghadirkan kesan positif, rasanya publik sepak bola nasional juga tak akan ragu dengan kehadiran VAR. Selama PSSI mampu mengedukasi suporter dan memanfaatkan momentum Piala Dunia U-17, rasanya perbaikan kualitas sepak bola nasional (khususnya di sektor perwasitan) bukan lagi harapan kosong.

Selebihnya, tergantung pada seberapa cerdas PSSI dalam memanfaatkan kesempatan bagus di depan mata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun