Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Di Balik Kejutan Girona

6 November 2023   23:19 Diperbarui: 7 November 2023   14:10 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meski satu induk, cara kerja mereka tidak seperti Manchester City yang didukung fulus melimpah. Girona memanfaatkan kombinasi pemain murah, berpengalaman, dan pinjaman.

Untuk pemain berpengalaman, Gironistes antara lain punya Daley Blind (Belanda) yang kenyang pengalaman bersama Ajax Amsterdam dan Manchester United, dan Christian Stuani (Uruguay) yang sudah mencetak lebih dari 100 gol bersama Girona.

Sementara itu, dari pemain pinjaman, Blanquivermells kedatangan Pablo Torre dan Eric Garcia (dari Barcelona) Yan Couto (Manchester City) dan Savinho (Troyes, klub Prancis milik CFG).

Di bursa transfer, tim yang satu wilayah dengan Barcelona ini mendatangkan dua pemain Timnas Ukraina, yakni Artem Dobvyk (dari Dnipro-1) dan Viktor Tsyhankov (dari Dynamo Kiev) dengan total biaya transfer sebesar 12 juta euro.

Sejak bergabung, keduanya sudah mencetak total 8 gol di liga. Satu transfer ekonomis (tapi efektif) lain berasal dari Daley Blind, yang datang secara gratis.

Dengan transfer efektif dan konsep cetak biru yang jelas, tim asuhan Michel ini mampu membuat kejutan, dan menjalankan taktik secara leluasa. Performa musim lalu, ketika tim finis di posisi 10 besar Liga Spanyol pun meningkat tajam di musim berikutnya.

Tak heran, Christian Stuani dkk mampu menyelip di antara dua raksasa. Tapi, berhubung musim masih panjang, kita masih belum tahu, sejauh mana kejutan dari tim Catalonia ini akan berlanjut, dan seberapa tangguh mereka dalam mengarungi musim yang panjang.

Kalaupun mampu meraih trofi La Liga, mereka akan jadi seperti Leicester City di Liga Inggris. Kalau tidak, mereka bisa menjadi seperti Deportivo Alaves, klub kecil dari Basque yang pernah finis di posisi 6 La Liga musim 1999-2000, dan lolos ke final Piala UEFA (kini Liga Europa) di tahun berikutnya.

Hanya saja, klub penghuni Estadi Montilivi juga masih belum bebas dari ancaman degradasi. Khususnya jika mereka kehabisan bensin terlalu cepat, dan tak bisa bangkit lagi setelah terpuruk.

Jadi, mau kemana arah kejutan Girona nanti?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun