Berangkat dari kasus inilah, PSSI perlu melakukan antisipasi. Selain aktif memburu pemain diaspora Indonesia di luar negeri (atau pemain asing yang ingin dinaturalisasi) mereka juga perlu serius membina pemain muda lokal.
Soal rekrutmen pemain diaspora, FIFA memang memberi keleluasaan dan aturan spesifik yang jelas, tapi bukan berarti pembinaan pemain muda boleh diabaikan begitu saja.
Dengan demikian, ketergantungan pada strategi mencari pemain diaspora Indonesia tidak berubah menjadi candu, dan ketika generasi pemain diaspora saat ini sudah "habis", performa Timnas Indonesia tidak ikut habis.
Bisa, PSSI?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!