Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Antara Sane, Salah dan Liverpool

17 Oktober 2023   15:27 Diperbarui: 17 Oktober 2023   18:51 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam beberapa hari terakhir, nama Leroy Sane cukup banyak disebut sebagai target transfer nomor satu Liverpool, sebagai pengganti ideal Mohamed Salah.

Seperti diketahui, Salah sedang menjadi target transfer utama klub raksasa Arab Saudi, Al Ittihad, dan sempat ditawar dengan harga transfer 215 juta pounds. Sebuah angka yang bisa menjadi rekor transfer termahal dunia.

Untuk tahun ini, kubu Anfield memang bisa mementahkan, karena tawaran bombastis itu datang di akhir bursa transfer musim panas 2023. Tapi, situasinya akan berbeda tahun depan, apalagi jika ada tawaran cukup besar di awal bursa transfer.

Kebetulan, kontrak Si Raja Mesir akan tuntas tahun 2025, dan Liverpool sendiri adalah tipikal tim yang menggunakan hasil penjualan pemain, untuk modal belanja pemain baru. 

Situasinya kurang lebih mirip dengan Sadio Mane, ketika dilepas ke Bayern Munich pada musim panas 2022 silam. Kala itu, Mane dijual saat kontraknya tinggal bersisa setahun lagi.

Soal gaya transfer ini, sebelumnya sempat terlihat pada transfer Alisson dan Virgil Van Dijk, yang sebagian besar dananya berasal dari penjualan Philippe Coutinho ke Barcelona, pada bursa transfer Januari 2018.

Ada juga transfer Darwin Nunez (2022), yang sebagian dananya berasal dari transfer Sadio Mane ke Bayern Munich. Untuk bursa transfer musim panas 2023, strategi ini juga diulang, ketika dana hasil penjualan Fabinho dan Jordan Henderson ke klub Arab Saudi, langsung dipakai untuk mendatangkan Wataru Endo dan Ryan Gravenberch.

Jadi, bukan kejutan kalau transfer Mohamed Salah ke klub Arab Saudi (jika betul terjadi) akan menjadi kunci penentu langkah transfer Si Merah.

Soal Leroy Sane, media-media di Inggris dan Jerman kompak menyebut pemain Bayern Munich ini sebagai target serius Liverpool. Tim kesayangan Kopites ini bahkan disebut siap menjadikan sang pemain sayap sebagai rekor transfer termahal klub.

Kalau mengacu pada rekam jejaknya, pemain Timnas Jerman ini memang punya profil oke. Ia sudah meraih beragam trofi bersama Bayern Munich, dan pernah menaklukkan kerasnya kompetisi Liga Inggris saat membela Manchester City, antara tahun 2016-2020.

Boleh dibilang, pemain blasteran Jerman-Senegal ini punya profil ideal sebagai pengganti Mohamed Salah. Tapi, jika melihat kebiasaan belanja Liverpool, terutama di era Juergen Klopp, transfer Sane ke Merseyside kemungkinan hanya akan berakhir menjadi satu rumor.

Penyebabnya, sejak ditangani Klopp, Liverpool jarang sekali mendatangkan pemain berusia diatas 27 tahun. Kalaupun ada, itu hanya untuk menambah stok pemain berpengalaman, keperluan jangka pendek atau menengah, seperti pada kasus transfer Adrian, Wataru Endo, Ragnar Klavan, dan Thiago Alcantara.

(Goal.com)
(Goal.com)

Berdasarkan pengalaman ini dan peran krusial yang (mungkin) ditinggal Salah, maka kemungkinan Sane datang ke Liverpool tidak cukup besar. Apalagi, pada bulan Januari 2024 nanti, eks pelatih Schalke ini berusia 28 tahun.

Usia 28 tahun memang masih periode puncak performa seorang pemain bola, tapi bukan "tipenya" Liverpool. Ditambah lagi, Sane pernah punya riwayat cedera ligamen lutut cukup parah saat masih di Manchester City dan pernah kedapatan berkelahi dengan Sadio Mane di Bayern Munich.

Sebagai informasi, Salah didatangkan pada tahun 2017, saat masih berusia 25 tahun. Sejak bergabung, pemain kidal asal Mesir ini sangat jarang cedera dan terkena skorsing. 

Kalaupun mendapat kartu kuning, eks pemain Chelsea itu kebanyakan mendapatkannya karena melakukan selebrasi "lepas jersey", setelah mencetak gol di menit akhir pertandingan.

Selain punya kondisi prima, performa eks pemain AS Roma ini juga mantap. Terbukti namanya tiga kali tercatat sebagai top skor Liga Inggris, dan dua kali menjadi Pemain Terbaik Afrika. Itu belum termasuk aneka prestasi lain, baik secara individu maupun tim.

Jadi, pemberitaan soal transfer Leroy Sane ke Liverpool bisa dibilang agak meragukan. Meski berkaki kidal dan punya kemampuan dribel aduhai, Liverpool tidak akan memecahkan rekor transfer klub secara sembrono.

Tim asuhan Juergen Klopp ini biasanya akan lebih mengutamakan pemain muda potensial untuk rencana jangka panjang, syukur-syukur kalau ia juga sayap kanan berkaki kidal seperti Salah.

Maka, akan lebih masuk akal jika nama-nama seperti Johan Bakayoko (PSV Eindhoven, 20 tahun), Michael Olise (Crystal Palace, 21 tahun), Bryan Mbeumo (Brentford, 24 tahun), Moussa Diaby (Aston Villa, 24 tahun) dan Karim Adeyemi (Borussia Dortmund, 21 tahun) masuk radar. Dengan kata lain, nama Leroy Sane hanya sebuah strategi pengalihan.

Kebetulan, selain berusia 24 tahun atau kurang, nama-nama yang saya tulis di atas rata-rata berkaki kidal. Johan Bakayoko bahkan sampai memutuskan bertahan di PSV, meski klub Eredivisie Belanda itu sudah menyetujui tawaran Brentford di akhir bursa transfer musim panas 2023 lalu, karena namanya masuk radar transfer Liverpool musim depan.

Sebenarnya, untuk pemain bertipikal seperti Salah, The Reds sudah punya Ben Doak (17) sebagai pelapis. Hanya saja, meski punya potensi besar, sayap kidal asal Skotlandia ini masih butuh waktu untuk berkembang.

Dengan standar tinggi yang sudah dibuatnya sejak bergabung, Liverpool jelas membutuhkan penerus dengan level setidaknya mendekati sama, seperti Mohamed Salah.

Tapi, untuk saat ini, mereka perlu fokus berjuang lolos ke Liga Champions musim depan, supaya punya posisi tawar lebih baik di bursa transfer.

Menariknya, jika Salah akhirnya pergi ke Arab Saudi, ini akan menjadi penanda berakhirnya proses "Rebuild" lini depan tim, sekaligus awal dimulainya siklus baru, setidaknya untuk jangka waktu 5-7 tahun kedepan, seperti yang dulu kita lihat pada trisula Firmino-Mane-Salah.

Ketiadaan sosok yang selama ini cukup identik di tim, mungkin akan terasa aneh di awal, tapi ketika transisi itu berjalan lancar, seharusnya semua akan baik-baik saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun