Sedekade berselang, giliran generasi Ki Sung Yueng yang mendapat hadiah spesial ini, setelah mampu meraih medali perunggu di Olimpiade London 2012.
Situasi agak berbeda dialami Son Heung-Min, Hwang Hee Chan, dan Lee Kang In, karena sama-sama meraih medali emas Asian Games, masing-masing di edisi 2018 dan 2022, setelah sama-sama mengalahkan Jepang di final.
Mungkin, sebagian pecinta sepak bola akan sedikit bingung, karena mereka bertiga diizinkan klub ikut main dalam event olahraga di luar kalender resmi FIFA, bahkan dalam periode saat kompetisi sedang bergulir.
Tapi, tim nasional Korea Selatan punya posisi tawar cukup kuat berkat adanya program wajib militer dari pemerintah setempat. Otomatis, klub tidak punya pilihan lain selain mengizinkan si pemain menjalankan "tugas negara".
Lagipula, kehilangan pemain selama kurang lebih sebulan karena ikut Asian Games plus 3 minggu karena ikut pelatihan dasar wajib militer masih jauh lebih baik daripada kehilangan pemain karena harus menjalani wajib militer penuh selama 21 bulan.
Jelas, ada satu timbal balik, yang jika semuanya berjalan lancar, akan menguntungkan semua pihak.
Dalam karier sebagai pemain sepak bola, usia 28 tahun sendiri biasanya merupakan periode puncak performa. Maka, hadiah bebas wajib militer akan menjadi satu insentif yang pasti akan dikejar sebisa mungkin.
Karena itulah, para pemain Timnas Korea Selatan biasa terlihat tampil begitu ngotot di tiap turnamen yang diikuti Tim Ksatria Taeguk.
Hanya saja, berhubung prestasi tinggi di Piala Dunia masih relatif sulit dikejar, bukan kejutan kalau prestasi di level benua (seperti di Asian Games) akan dikejar habis-habisan, karena memang masih realistis.
Di Asian Games sendiri, ini setidaknya sudah terlihat, dari catatan selalu juara di 3 edisi terakhir. Catatan ini masih bisa terus berlanjut, selama tim sepak bola negara asal K-Pop ini masih ikut Asian Games, dengan membawa pemain bintang dari klub top Eropa.
Di sisi lain, kesuksesan di Asian Games juga bisa jadi satu motivasi khusus buat Timnas senior Korea Selatan, untuk mengejar prestasi serupa di Piala Asia 2023 bersama pelatih Juergen Klinsmann.