Jadi, peluang Alonso dan De Zerbi mendarat di klub ibukota Spanyol sejatinya  tidak terlalu besar. Malah, tidak menutup kemungkinan, mereka akan kembali menugaskan sang mantan, dalam hal ini Zinedine Zidane.
Meski terdengar tak biasa, kemungkinan ini cukup terbuka, karena dalam sedekade terakhir, ada dua pelatih yang bertugas di dua periode berbeda, yakni Zidane dan Ancelotti.
Tidak seperti kebanyakan pelatih yang kurang sukses saat melatih satu tim di periode kedua, mereka justru sukses besar di Santiago Bernabeu. Terbukti, lima gelar Liga Champions mampu diraih.
Peluang merekrut kembali Zizou juga cukup terbuka, karena legenda Timnas Prancis itu masih berstatus tanpa klub sejak tahun 2021.Â
Situasinya pun mirip seperti setelah periode pertamanya di klub raksasa Spanyol: tidak melatih klub manapun meski banyak klub yang berminat padanya.
Dengan kemampuan kontrol tim yang baik, dan posisinya sebagai legenda klub (baik sebagai pemain maupun pelatih), eks asisten pelatih Real Madrid ini memang jadi opsi paling aman dan stabil.
Dari segi rekam jejak sebagai pelatih, eks pelatih tim junior Real Madrid ini juga relatif bersih, karena menjadi satu-satunya pelatih yang tidak pernah dipecat Real Madrid, khususnya di era Florentino Perez.
Dengan cara pandang rival bebuyutan Barcelona, yang belakangan cenderung "main aman" dalam menunjuk pelatih, rasanya periode ketiga Zidane di kursi panas Bernabeu bukan sesuatu yang mustahil terjadi.
Bagi pelatih berdarah Aljazair ini, opsi melatih (kembali) Real Madrid juga akan sinkron dengan ambisinya, yakni melatih Timnas Prancis di masa depan, khususnya setelah Piala Dunia 2026 selesai.
Dengan kecenderungan orientasi jangka pendek di pos pelatih Real Madrid, Â kontrak selama dua musim juga sesuatu yang pas. Jadi, sebenarnya ini seperti gayung bersambut.
Memang, masih ada dinamika situasi yang mungkin berubah, tapi sepertinya nama familiar di mata Madridista akan datang sebagai nahkoda baru.
