Terbukti, negara asal Jackie Chan ini mampu melampaui capaian Tiongkok (perempat final) dan Indonesia (perdelapan final) di Asian Games 2022, meski didominasi pemain dari liga lokal, dan punya populasi relatif kecil ketimbang Indonesia atau Tiongkok.Â
Level permainan mereka juga cukup meningkat, karena ditangani pelatih berpengalaman. Sebelum melatih Hong Kong sejak 2021, Jorn Andersen pernah melatih Korea Utara dan Mainz 05 (Jerman).
Semasa bermain, eks asisten pelatih Borussia Monchengladbach ini juga menghabiskan sebagian besar karier bermainnya di klub-klub Jerman dan Swiss.
Berkat seabrek pengalaman inilah, pelatih kelahiran 1963 itu mampu membuat Hong Kong lebih berkembang, bahkan membuat kejutan. Tak heran, HKFA lalu bersiap memberinya perpanjangan kontrak.
Memang, Asian Games 2022 tidak termasuk di kalender resmi FIFA, tapi ini adalah event olahraga terbesar setelah Olimpiade. Jadi, capaian historis Hong Kong di lapangan hijau layak diapresiasi.
Secara tegas dan meyakinkan, negara berukuran mini satu ini telah membuktikan, luas wilayah dan jumlah penduduk suatu negara bukan jaminan di sepak bola, selama tak ada tata kelola yang benar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H