Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

"Zerbismo", "Zemanlandia" Versi Liga Inggris

2 Oktober 2023   19:35 Diperbarui: 3 Oktober 2023   18:17 597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bedanya, pelatih asal Republik Ceko ini membawa tim dari kasta ketiga sampai Serie A selama bertugas di sana, sebelum memantapkan reputasi sebagai pelatih kenamaan sekaligus seorang "cult hero" di Liga Italia.

Zdenek Zeman, menghadirkan
Zdenek Zeman, menghadirkan "Zemanlandia" di Foggia (Goal.com)
Meski hanya finis di papan tengah, Foggia waktu itu mampu tampil kompetitif, dan mengorbitkan seorang Giuseppe Signori, yang kelak menjadi salah satu penyerang legendaris Liga Italia.

Menariknya, dari sini jugalah istilah "Zemanlandia" muncul, dan menjadi ciri khas seorang Zdenek Zeman, sosok yang memang menghabiskan sebagian besar karier melatihnya di Italia, dengan antara lain pernah melatih Lecce, Lazio, AS Roma dan Napoli.

Seperti halnya De Zerbi di Brighton, Zeman juga banyak mengandalkan pakem sepak bola menyerang dengan mengandalkan dua sisi sayap.

Akar inspirasinya pun kurang lebih sama: Total Football. Bedanya, De Zerbi banyak terinspirasi oleh Pep Guardiola, yang merupakan murid langsung Johan Cruyff, sang dedengkot Total Football, sementara Zeman terinspirasi oleh sistem permainan formasi dasar 4-3-3 ala Total Football, yang lalu menjadi formasi favoritnya.

Hanya saja, pelatih kelahiran 1947 itu biasa menerapkan juga kompleksitas sistem seperti Bielsa, sehingga membuat timnya kerap kehabisan bensin di penghujung kompetisi.

Pada tahun 2009, istilah "Zemanlandia" sendiri juga telah diabadikan menjadi sebuah judul film dokumenter olahraga oleh sutradara Giuseppe Sansoma (Italia). Film ini secara khusus membahas tentang kiprah Zeman saat menciptakan sensasi di Foggia.

Jika De Zerbi bisa konsisten menciptakan sensasi serupa di Brighton, bukan tak mungkin "Zerbismo" akan jadi versi Liga Inggris dari "Zemanlandia", dan akan diabadikan juga menjadi sebuah film.

Uniknya, meski cenderung lebih stabil, "Zerbismo" ternyata masih punya kelemahan mencolok, seperti halnya "Zemanlandia", yakni tim sering jatuh mental jika sudah kebobolan gol lebih dulu.

Di sini, rencana awal yang rusak bisa menjadi semakin rusak, karena upaya menyerang yang coba dilakukan malah jadi bumerang. Bukannya mencetak gol, malah kebobolan lebih banyak gol.

Pada Liga Inggris musim 2023-2024, kelemahan ini cukup terlihat saat Brighton kalah 1-3 dari West Ham dan 1-6 dari Aston Villa. Di dua pertandingan ini, Si Burung Camar baru bisa merespon setelah kebobolan 3 gol. Selebihnya, mereka mati kutu menghadapi penampilan disiplin dan efektif lawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun