Bicara soal Manchester United, terutama di era pasca-Fergie, ada begitu banyak warna yang muncul. Salah satu cerita yang cukup sering mewarnai adalah transfer mahal tapi gagal alias flop.
Dari beberapa kasus yang muncul, nama Jadon Sancho menjadi satu contoh paling miris, karena sejauh ini masih belum bisa konsisten. Padahal, pemain yang kini berusia 23 tahun itu sudah dua tahun menjadi personel Tim Setan Merah.
Gambaran suram yang dihadirkan Sancho juga terlihat kontras dengan "hype" yang mengiringi kedatangannya. Maklum, ia datang setelah bersinar di Borussia Dortmund dan muncul sebagai talenta menjanjikan di Eropa.
Karenanya, wajar kalau United berani menggelontorkan dana transfer 73 juta pounds. Tapi, meski ikut ambil bagian saat tim asuhan Erik Ten Hag juara Piala Liga Inggris musim 2022-2023, kontribusi pemain kelahiran tahun 2000 ini masih jauh panggang dari api dibanding "hype" dan harga transfernya.
Dari segi kebugaran, sebenarnya pemain nomor punggung 25 ini tidak punya riwayat cedera apapun di kaki sejak tiba di Teater Impian. Tapi, pemenang Piala Dunia U-17 edisi 2017 ini punya masalah disipliner dan sikap yang cukup berlarut-larut.
Soal masalah disipliner, pemain jebolan akademi Manchester City ini ternyata punya performa latihan yang dinilai kurang, terutama di era Erik Ten Hag.
Makanya, pada musim 2022-2023. sang pelatih sempat mengirimnya ke Belanda selama 3 bulan untuk latihan khusus plus rehabilitasi kesehatan fisik dan mental.
Soal kesehatan mental, Sancho memang sempat mendapat masalah, ketika banyak disalahkan atas kegagalan mengeksekusi penalti di final Euro 2020. Momen ini sempat membuatnya panen hujatan sampai hinaan berbau rasial, yang juga didapat Bukayo Saka dan Marcus Rashford.
Bedanya, ketika Saka dan Rashford akhirnya sama-sama mampu bangkit menjadi pemain bintang di klub masing-masing, Sancho masih tampak terpuruk. Alhasil, namanya tak ikut masuk di daftar pemain Timnas Inggris untuk Piala Dunia 2022.
Situasi belakangan menjadi semakin sulit, karena ia berani menjawab kritik terbuka Ten Hag atas performanya di sesi latihan, dengan membantah pernyataan sang pelatih di media sosial pasca kekalahan 1-3 atas Arsenal di Liga Inggris, jelang jeda internasional FIFA bulan September.