"Rebuild" alias "Membangun Ulang".
Begitulah kata kunci yang paling banyak disebut kubu Liverpool, sepanjang bursa transfer musim panas 2023, yang baru saja tutup Sabtu (2/9, dinihari WIB). Meski membawa tema pembaruan secara drastis, ini adalah sebuah proses yang sedang berjalan.
Sebenarnya, proses "rebuild" itu sendiri sudah dimulai sejak pertengahan musim 2021-2022, saat Luis Diaz diboyong dari FC Porto. Tahap pertama proses ini lalu berlanjut dengan transfer Darwin Nunez (dari Benfica), Ben Doak (dari Glasgow Celtic), dan Cody Gakpo (dari PSV Eindhoven.
Kedatangan keempatnya, ditambah kepergian Sadio Mane dan Roberto Firmino (yang saat ini sama-sama bermain di klub Liga Arab Saudi) menegaskan hal itu. Ada sebuah siklus evolusi yang sedang berjalan di lini depan Si Merah.
Inilah tahap pertama "rebuild" yang kemungkinan baru akan tuntas musim depan, jika Mohamed Salah jadi hengkang ke klub Liga Saudi. Seperti diketahui, bintang Timnas Mesir itu sedang diincar Al Ittihad, klub juara bertahan Saudi Pro League.
Setelah lini depan (hampir) beres rencana "rebuild" Liverpool lalu beralih ke lini tengah. Kepergian Naby Keita, Alex Oxlade-Chamberlain dan James Milner yang habis kontrak, ditambah Jordan Henderson dan Fabinho yang dilepas ke klub Arab Saudi menjadi penanda akhir sebuah siklus, sama seperti di lini depan.
Kebetulan, performa lini tengah The Reds menurun drastis di musim 2022-2023. Selain karena sudah lewat masa puncak performa, sektor dapur serangan ini terbilang kering kreasi, karena pemain yang konsisten fit rata-rata bertipikal gelandang petarung.
Memang, Thiago Alcantara, Alex Oxlade-Chamberlain dan Naby Keita punya kreativitas cukup oke, tapi mereka sama-sama sering cedera. Karena itulah, "rebuild" lini tengah jadi garis besar rencananya transfer pasukan Juergen Klopp.
Sebagai gantinya, datanglah Alexis MacAllister (dari Brighton), Dominik Szoboszlai (dari RB Leipzig), Ryan Gravenberch (dari Bayern Munich) dan Wataru Endo (dari Stuttgart).