Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dari Boja Membumikan Sastra

27 Agustus 2023   00:18 Diperbarui: 27 Agustus 2023   00:58 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Heri Chandra Santosa (Dok. Anugerah Pewarta Astra)

Dalam beberapa tahun terakhir, minat baca masyarakat di Indonesia tergolong kurang tinggi. Akibatnya, membaca kadang masih dianggap sebagai satu aktivitas untuk kalangan tertentu.

Persepsi itu semakin kuat, ketika objek bacaan yang disebut adalah karya sastra. Harga buku yang mahal dan isi yang cenderung rumit (bagi sebagian orang) makin membuatnya terasa eksklusif.

Padahal, karya sastra, sebenarnya bersifat lintas batas. Masyarakat desa yang terbatas dalam hal akses maupun informasi, juga bisa dan berhak berbicara sastra.

Itulah semangat yang mendasari berdirinya Komunitas Lereng Medini (KLM) oleh Heri Chandra Santoso bersama Sigit Susanto, sahabat karibnya, di Kecamatan Boja, Kendal, Jawa Tengah. Dengan harapan, komunitas ini dapat menjadi wadah bagi pelajar desa, belajar sastra dan budaya.

Heri Chandra Santosa, yang lahir di Kendal, 22 Mei 1982 adalah jurnalis dan alumni Fakultas Sastra Universitas Diponegoro Semarang. Sementara itu, Sigit Susanto merupakan pegiat kesusastraan asal Boja yang juga moderator milis "Apresiasi Sastra". yang dikenal sebagai seorang dalang wayang kulit ini bermukim di Swiss sejak tahun 1996.

Sigit Susanto (Kompas.com)
Sigit Susanto (Kompas.com)
Komunitas Lereng Medini (KLM) berdiri pada 2008. Nama Medini diambil dari nama pegunungan yang berada di Kecamatan Boja.

Sebelum berkembang menjadi sebuah komunitas, kehadiran KLM berawal dari sebuah perpustakaan gratis bernama "Pondok Maos", yang dibuka pada tahun 2006. Maos merupakan kosakata bahasa Jawa halus (krama inggil) yang berarti "Baca" atau "Membaca".

Perpustakaan ini berada di rumah Sigit, tepatnya di Jalan Raya Bebengan No. 221, Desa Bebengan, Boja. Koleksi bukunya sebagian besar berupa karya sastra, baik sastra Indonesia maupun asing. Bacaan ini merupakan medium perkenalan dalam belajar sastra.

Selain melakukan kajian sastra, anggota KLM juga membentuk kelompok baca, yang rutin membaca karya sastra secara kolektif. Dengan akses informasi belum optimal, khususnya di luar area perkotaan, kehadiran KLM dapat menjadi satu solusi efektif dalam membumikan karya sastra di masyarakat.

Bonusnya, masyarakat yang terlibat di komunitas ini juga akan terbudaya untuk membaca. Kebetulan, kunci paling awal dalam belajar sastra adalah membaca. Semakin seseorang terbiasa membaca, ia akan semakin nyaman dalam belajar sastra.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun