Kadang, ada juga jurnalis yang biasa jadi informan agenda tim nasional. Salah satu nama yang masih cukup segar di ingatan publik sepak bola nasional adalah Gaston Edul, yang memang biasa mengikuti aksi Tim Tango dari dekat.
Dialah sosok informan awal yang menginfokan agenda pertandingan Timnas Argentina melawan Indonesia.
Dari sekian banyak pakar transfer yang muncul, nama Fabrizio Romano mungkin jadi yang paling generik, karena infonya sangat jarang meleset. Apalagi, kalau sang Italiano sudah menulis jargon "Here We Go" andalannya.
Dengan banyaknya pakar transfer yang ada, kita juga punya kesempatan untuk melihat dari beragam sumber, karena ada begitu banyak klub dari berbagai liga yang ikut terlibat. Tapi, kita tak mungkin mencernanya sekaligus, karena jumlahnya terlalu banyak.
Maka, kita perlu mengedepankan akurasi dan reliabilitas. Satu tips yang bisa dilakukan adalah melihat spesialisasi sang pakar. Biasanya, spesialisasi ini ada pada kompetisi liga negara asal sang pakar.
Misal, jika dia punya spesialisasi di Liga Inggris seperti David Ornstein, dan pakar transfer generik sudah punya informasi lebih awal, kita bisa menjadikannya referensi, apalagi kalau validitas dan reliabilitas infonya terbukti sudah tinggi.
Disadari atau tidak, kemunculan para pakar transfer ini telah memperkaya diversifikasi, sekaligus menunjukkan, betapa melimpahnya informasi di era digital. Jadi, masalah terbesarnya bukan terletak pada jumlah, tapi seberapa mampu kita memilah informasi berkualitas.
Semakin bagus kualitasnya semakin baik, begitupun sebaliknya. Selebihnya, tinggal bagaimana itu dipilah dan diolah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H