Setelah Manchester United belakangan meningkat bersama Erik Ten Hag, mungkin sekarang giliran Arsenal-nya Arteta. Kebetulan, musim panas lalu, United juga menggelontorkan dana transfer sekitar 200 juta pounds, seperti halnya Arsenal musim panas ini, yang berbuah trofi Piala Liga dan tiket Liga Champions.
Tapi, di balik sisi cerahnya, harapan itu bisa juga menjadi satu tekanan besar, karena semua sudah melihat, sebagus apa progres Tim Gudang Peluru musim lalu, dan seboros apa belanja tim di musim panas ini.
Soal bagaimana menghadapi tekanan, ini masih jadi titik lemah Bukayo Saka dkk, karena pada fase krusial di musim lalu, tekanan dari berbagai sisi telah membuat kondisi mental dan performa tim ambruk.
Pengalaman musim lalu memang akan jadi bekal berharga di musim baru, tapi situasinya akan berbeda, karena tim rival bebuyutan Tottenham Hotspur ini akan bermain di Liga Champions, dan akan dipandang sebagai satu tim penantang gelar domestik.
Jadi, tekanannya akan jauh lebih besar dan menantang. Inilah yang membuat manuver belanja royal tim London Merah terlihat masuk akal.
Menariknya, selain untuk memenuhi kebutuhan teknis, belanja lebih dari 200 juta pounds tampaknya jadi satu strategi pengalih perhatian dari Tim Meriam London, supaya ekspektasi tinggi yang ada bisa terfokus di sana, dan tak membebani seluruh tim.
Kalau strategi ini berjalan lancar, Arsenal akan bisa berbicara lebih banyak dari musim lalu, tapi jika ternyata malah jadi bumerang, sepertinya kita akan melihat Chelsea yang lain di musim depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H