Di bursa transfer musim panas 2023, klub-klub ambisius Liga Saudi cukup mencuri perhatian. Maklum, pemain berkualitas yang datang dari liga-liga top Eropa cukup banyak.
Mereka tak hanya terdiri dari para pemain veteran seperti Karim Benzema (36) dan N'Golo Kante (32) yang dikontrak Al Ittihad, tapi juga menghadirkan nama-nama seperti Ruben Neves (26) dan Sergej Milinkovic-Savic (28), yang masih dalam usia puncak performa.
Sebelum akhirnya mendarat di AlHilal, Neves dan Milinkovic-Savic sebenarnya cukup sering  dikaitkan dengan klub raksasa Eropa. Neves ditaksir Barcelona, sementara Milinkovic-Savic masuk bidikan Juventus.
Tapi, kesempatan main di Arab Saudi dengan gaji mewah membuat situasi berubah drastis. Ditambah lagi, klub juga menerima tawaran kongkrit dengan nominal transfer cukup besar.
Jelas, ini jalan tengah ideal. Si pemain bisa mendapat kenaikan gaji, sementara klub bisa mendapat pemasukan dan modal transfer pemain baru.
Kebetulan, klub-klub Eropa belakangan juga harus mencermati ketatnya aturan Financial Fair Play UEFA, dan guyuran fulus dari Arab Saudi bisa jadi solusi untuk membantu menjaga kesehatan neraca keuangan klub.
Masalahnya, kesempatan main di Arab Saudi bisa menghadirkan dilema buat pemain bintang tersebut, khususnya dalam hal kesempatan dilirik tim nasional. Seperti diketahui, musim 2023-2024 akan sangat padat, karena ada kualifikasi Euro, putaran final Euro dan Copa America di musim panas.
Otomatis, para pemain dari negara-negara Eropa dan Amerika Selatan akan berusaha tampil sebaik mungkin di klub, demi mendapat kesempatan tampil di tim nasional. Peluang itu akan semakin besar, jika si pemain bermain di liga top Eropa, yang kualitasnya memang sudah diakui.
Untuk saat ini, aspek tersebut masih jadi titik lemah Saudi Pro League. Pada kasus pemain-pemain Asia atau Afrika, bermain di Arab Saudi akan tetap membuat mereka berkesempatan masuk tim nasional.
Buktinya, Vincent Aboubakar bisa ikut ambil bagian di Piala Dunia 2022 bersama Timnas Kamerun saat masih membela Al Nassr. Kasus serupa juga bisa saja terjadi pada Edouard Mendy dan Kalidou Koulibaly, dua pilar Timnas Senegal.