Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Restorasi ala PSG

2 Juli 2023   11:08 Diperbarui: 3 Juli 2023   08:15 1031
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Luis Enrique (AFP/Javier Soriano via Tribunnews.com)

Lewat pendekatan ini juga, klub ambisius Prancis ini coba menghilangkan situasi tak sehat di dalam tim, karena inilah yang jadi masalah utama. Terbukti, mereka (akhirnya) berani bersikap tegas, saat Kylian Mbappe kembali membuat drama soal masa depannya.

Boleh dibilang, klub milik Nasser Al Khelaifi ini mulai coba meniru langkah Manchester City, klub kaya yang baru saja meraih trofi Liga Champions dan Treble Winner bersejarah.

Seperti diketahui, City juga dimiliki taipan Timur Tengah, tapi cukup sabar dalam hal ganti pelatih dan bongkar pasang tim, karena mereka berpegang teguh pada filosofi ala Barcelona (versi era tiki-taka) sejak awal. 

Uniknya, strategi meniru City kali ini cukup terlihat, dari sosok pelatih baru yang ditunjuk, yakni Luis Enrique. Seperti halnya Pep Guardiola di Manchester City, Enrique juga pernah meraih Treble Winner saat melatih Barcelona.

Luis Enrique, menuju kursi panas pelatih PSG (Thesun.co.uk)
Luis Enrique, menuju kursi panas pelatih PSG (Thesun.co.uk)

Enrique sendiri disebut sudah menyetujui kontrak dua tahun di Paris. Sebelumnya, Julian Nagelsmann sempat didekati, tapi gagal mencapai kesepakatan.

Secara taktik, Enrique punya gaya seperti Pep, yakni terbiasa bermain menyerang dengan mendominasi penguasaan bola. Sebagai pelatih, dua mantan kapten Barca ini juga sama-sama mampu meredam ego pemain bintang dan mengontrol suasana ruang ganti.

Bedanya, pendekatan eks pelatih Timnas Spanyol itu lebih simpel, karena banyak mengandalkan skema serangan langsung, seperti yang diperagakannya bersama trio Messi-Suarez-Neymar di Barcelona.

Secara teknis, penunjukan Enrique sebagai pelatih PSG juga menjadi langkah "penemuan jati diri", karena mereka tampaknya menemukan, corak taktik macam apa yang ingin coba dibangun sebagai identitas tim.

Jika manajemen mereka mau bersabar, seperti yang dilakukan Manchester City pada Pep Guardiola, meraih trofi Liga Champions tinggal tunggu waktu. Cepat atau lambat pasti akan datang, selama tim ini bisa berprogres.

Menariknya, restorasi di PSG, yang juga ditandai dengan kedatangan Enrique juga bisa menjadi satu "plot twist" yang mengubah nasib Neymar, bintang yang belakangan jadi pesakitan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun