Dari mereka, Si Biru Langit punya konsep rencana jangka panjang yang cukup jelas: membangun tim yang bisa konsisten berprestasi di level domestik, sebagai pijakan awal menuju prestasi di Liga Champions.
Rencana jangka panjang ini kebetulan sejalan dengan ide Sheikh Mansour. Alhasil, ketika Pep Guardiola didatangkan sebagai pelatih, sang pemilik klub tampak mendukung penuh.
Diawali dari membangun kebiasaan juara dan mulai dominan di level domestik, City tampak terus berkembang bersama Pep. Meski progresnya tak terlalu cepat, dukungan penuh tak putus diberikan sang bos, dengan menuruti setiap rencana transfer sang pelatih, berapapun harganya.
Tak seperti pemilik klub pada umumnya, juragan asal Uni Emirat Arab ini sepertinya melihat Liga Champions sebagai target jangka panjang. Terbukti, Kevin De Bruyne dkk tetap diapresiasi meski kalah menyesakkan di final edisi 2021 dan semifinal tahun berikutnya.
Kesabaran itu akhirnya terbayar di tahun 2023, ketika trofi Liga Champions akhirnya bisa dibawa pulang ke Etihad Stadium, setelah gol tunggal Rodri ke gawang Inter Milan di final Liga Champions, Minggu (11/6, dinihari WIB) memastikan torehan Treble Winner bersejarah.
Tentu saja, kemenangan ini menjadi buah manis kesabaran sang pemilik, di era sepak bola modern yang serba tidak sabaran. Dengan uangnya, ia tidak hanya membeli pemain bintang, tapi membangun sistem yang mampu menciptakan sebuah tim tangguh.
Hebatnya, ide visioner itu juga didukung dengan modernisasi stadion, akademi dan membangun jaringan pencari bakat global lewat City Football Group. Dengan kata lain, Sheikh Mansour bukan hanya membeli City untuk meraih trofi demi trofi, tapi menjadi sebuah klub yang mampu mencetak sejarahnya sendiri.
Kini, salah satu momen bersejarah itu hadir di Istanbul, dan mungkin akan jadi contoh model berikutnya buat para juragan lain yang ingin meraih trofi juara Liga Champions, termasuk PSG yang masih penasaran.
Setelah 15 tahun dan lebih dari 1 miliar pounds kemudian, City akhirnya mencapai satu titik keabadian, sebagai satu dari sedikit tim yang pernah meraih Treble Winner, dengan Pep Guardiola menjadi pelatih pertama yang meraih dua Treble Winner bersejarah.
Dari sini, semua tak akan sama lagi, tapi dengan standar tinggi yang sudah terbangun, Manchester Biru tampaknya sudah siap menghadapi berbagai tantangan di masa depan, termasuk (yang terdekat) kesempatan meraih sixtuple di tahun kalender 2023.
Selamat datang di klub juara Eropa, City!