Maklum, untuk ukuran Asia, sepak bola Arab Saudi punya modal awal berbeda dengan Qatar, karena Timnas dan liganya sudah lama jadi salah satu yang  terbaik di Asia.
Hasilnya, cukup berhasil untuk tahap awal. Arab Saudi terpilih menjadi tuan rumah Piala Asia 2027. Sebuah batu loncatan yang cukup bagus untuk target berikutnya: menjadi tuan rumah Piala Dunia 2030 bersama Mesir dan Yunani, sekaligus menjadi satu perwujudan visi Saudi 2030 di mata dunia.
Dari Saudi dan Qatar inilah, terdapat satu benang merah yang menjelaskan kenapa mereka belakangan begitu royal berinvestasi di sepak bola, juga menjadi sponsor utama sejumlah event atau tim olahraga.
Sebagai negara yang sudah lama dikenal kaya karena minyak, dan punya citra cukup konservatif, mereka berusaha mengubahnya dengan membangun citra yang lebih terbuka sambil melepas ketergantungan besar kepada minyak (yang tidak berkelanjutan), lewat diversifikasi ekonomi.
Di sini, olahraga menjadi satu tempat yang dinilai efektif, karena relatif diterima secara universal. Dari olahraga, barulah bisa merambah ke bidang lain secara perlahan. Sebuah diplomasi halus yang sejauh ini terbukti ampuh.
Mungkin, inilah satu alasan mengapa olahraga kadang rawan dipolitisasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H