Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Liga 1 2023-2024, Musim Tanpa Suporter Tandang

4 Juni 2023   23:50 Diperbarui: 4 Juni 2023   23:50 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jelang Liga 1 musim 2023-2024, PSSI dan PT LIB menyepakati larangan kedatangan suporter tandang. Tentu saja, ini menghadirkan pro-kontra, karena punya plus-minus.

Sebelum berlaku umum, kebijakan ini sudah berlaku di partai "big match" seperti Arema Vs Persebaya Surabaya dan Persija Vs Persib. Karena tingginya tensi rivalitas, tim tamu bahkan diantar-jemput naik rantis ke stadion, dan diperbolehkan untuk tidak ikut konferensi pers pascalaga.

Tapi, ketika larangan suporter tandang berlaku umum, tentu saja ada kesan "pukul rata" dari PSSI dan PT LIB. Kali ini, semua suporter diperlakukan sama, termasuk yang sebenarnya punya hubungan baik cukup lama.

Meski terkesan kurang proporsional, keputusan ini tak lepas dari pertimbangan semua pihak, dengan melihat situasi secara umum. Pertimbangan makro ini tak hanya berkaitan dengan aspek kompetisi, tapi juga berkaitan dengan aspek keamanan.

Dari aspek kompetisi, ketiadaan suporter tandang menjadi satu cara klasik untuk mencegah potensi bentrokan antarsuporter. Dalam beberapa kasus, ini sudah diterapkan di luar negeri.

Di tingkat antarnegara, larangan suporter tandang antara lain pernah terjadi di laga Serbia Vs Kroasia dalam kualifikasi Piala Dunia 2014. Rivalitas, sejarah masa lalu dan hubungan diplomatik kedua negara yang kurang akur jadi penyebab.

Di tingkat antarklub, laga Superclasico antara River Plate dan Boca Juniors juga diwarnai larangan hadir untuk suporter tandang. Larangan ini berlaku di kompetisi domestik dan tingkat benua.

Panasnya rivalitas juga menjadi faktor utama di sini, mengingat status keduanya sebagai klub tersukses dengan basis penggemar besar di Argentina, satu negara yang dikenal "gila bola".

Kembali ke dalam negeri, kebijakan Liga 1 kali ini mungkin terdengar tak biasa, tapi menjadi relevan karena Liga 1 musim 2023-2024 beriringan dengan masa kampanye dan pemilu 2024.

Berhubung tingkat kerawanan situasinya tinggi, perlu ada mitigasi sejak awal, khususnya pada kegiatan yang rawan gesekan horizontal, supaya risikonya bisa ditekan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun