Di sini, upaya pencegahan masalah pada gigi akan lebih optimal. Ada pencegahan dini pada potensi masalah dan cara untuk menyiasati kondisi tidak biasa (jika ada).
Pada kasus saya, penanganan tak hanya terbatas pada diagnosis dan tindakan, tapi juga pada hal yang bisa dilakukan pasien.
Satu saran dari dokter yang terbukti sangat membantu adalah saran untuk menggunakan sikat gigi elektrik, yang akhirnya berani saya coba, setelah mendapat sikat gigi elektrik yang baterainya bisa diisi ulang seperti baterai ponsel, dengan harga relatif terjangkau.
Saran ini terbukti cukup ampuh, karena bisa menutup kekurangan tenaga saya. Cukup dengan sikat gigi rutin, kesehatan gigi bisa tetap dijaga.
Menariknya, dari pengalaman panjang ini, saya juga menemukan satu rasa takut yang ternyata lebih besar dari mendapat rasa sakit saat diobati, yakni rasa takut yang rawan membuahkan trauma karena dicap "lemah", "malas", "ceroboh" atau semacamnya.
Awalnya, rasa takut itu sempat mengganggu, apalagi setelah ada temuan soal kadar basa di mulut saya. Tapi, rasa takut itu hilang, ketika dokter tidak memandang ini sebagai satu masalah, bahkan mendorong saya untuk mempertahankan kondisi baik yang sudah ada.
Ternyata, selain mempelajari kondisi gigi pasien, dokter gigi umumnya juga melihat bagaimana kondisi umum pasien, dan menjadikannya acuan dalam membuat metode perawatan yang sesuai dengan kondisi tersebut.Â
Bagian paling melegakan adalah, ketika dokter melihat kekurangan fisik saya sebagai satu hal yang bisa diakali alih-alih dipermasalahkan.
Dengan cara pandang seperti inilah, saya bisa ikut lebih aktif dalam merawat gigi, dan membangun kerja sama baik dengan dokter gigi, yang merupakan satu tujuan utama dari perawatan itu sendiri.
Jadi, kalaupun nanti tidak rutin atau sesering dulu ke dokter gigi, seharusnya itu tidak jadi masalah. Selama kondisinya memang baik, dokter gigi pasti tak akan protes karena kita jarang berkunjung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H