Inilah satu poin penting yang perlu disadari selagi masih bisa. Akhir yang dicapai secara sadar selalu jauh lebih baik dari akhir yang datang karena terpaksa harus diakhiri.
Dalam konteks franchise Fast and Furious, dengan beragam kesuksesan selama dua dekade eksistensinya, titik akhir seharusnya bisa dicapai secara sadar, sebagai sebuah perpisahan terhormat dengan penonton, khususnya penonton setia.
Di luar kualitas pemeran, cerita dan teknologi pendukungnya, satu kebahagiaan terbesar dalam menonton film adalah ketika film itu tamat secara tuntas. Bagi film yang benar-benar bagus, kata "tamat" menjadi sebuah perpisahan manis, sementara bagi film yang kurang bagus (bahkan sangat buruk) kata tamat adalah akhir melegakan dari sebuah mimpi buruk.
Inilah titik kesempurnaan yang masih belum dicapai franchise Fast and Furious, dan semoga bisa dicapai dalam waktu tak terlalu lama lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H