Dalam beberapa tahun terakhir, kalau
membahas soal konsistensi performa, nama Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi biasa jadi santapan rutin bagi pecinta sepak bola. Maklum, dua bintang senior itu mampu menjaga level kebugaran dan performa di level atas, bahkan dalam usia senja karier pesepakbola pada umumnya.
Karenanya, banyak yang menjadikan mereka sebagai acuan sebuah konsistensi, meski masa puncak performa mereka sudah lewat. Seiring makin dekatnya senjakala karier dua superstar ini, banyak yang mulai menerka siapa penerusnya.
Dari sekian banyak nama yang muncul, nama Erling Haaland bisa dibilang menjadi satu yang paling menjanjikan. Maklum, sejak level junior, ia sudah muncul ke permukaan dan terus berkembang.
Terkini, top skor Piala Dunia U-20 edisi 2019 itu bahkan mampu memecahkan rekor individu gol terbanyak dalam semusim di Liga Inggris, dengan torehan 35 gol hanya dari 31 penampilan (dan total 51 gol di semua ajang). Sebuah capaian luar biasa, karena dirinya bahkan baru menikmati musim pertama di Inggris.
Kalau hanya melihat statistik dan beragam detail lainnya, performa eks pemain Borussia Dortmund ini mungkin sangat bisa dipelajari, seperti yang sudah kita lihat pada Cristiano Ronaldo.
Dengan kemudahan informasi, segala hal tentang rahasia kegacoran Haaland bisa ditemukan dengan mudah. Mulai dari pola makan, menu diet, jadwal olahraga rutin, sampai durasi tidur tiap hari, semua mungkin bisa dipelajari, bahkan diterapkan.
Tapi, diluar itu semua, eks pemain Molde ini juga beruntung, karena selalu memilih tim yang sesuai dengan jenjang kariernya, dan sama-sama cocok, baik dalam hal sistem atau gaya main. Alhasil, performanya terus berkembang.
Di Manchester City, perkembangan bintang Norwegia itu terlihat sangat menakjubkan. Produktivitas golnya bahkan membuat Liga Inggris yang terkenal sulit terlihat seperti taman bermain buatnya.
Di bawah polesan Pep Guardiola, yang pada masa lalu sukses memoles Lionel Messi, penyerang berambut gondrong ini benar-benar menjadi seorang pencetak gol ulung, lengkap dengan atribut pendukung yang cukup sangar: berpostur tinggi besar, cepat, kuat dan efektif.
Uniknya, Haaland seperti "ditakdirkan" jadi penerus Messi dan Ronaldo, karena punya perpaduan atribut keduanya: fisikalitas dan fokus ala Ronaldo, lengkap dengan tubuh setinggi hampir 2 meter, plus kaki kidal dan kecepatan ala Messi.
Diluar atribut individu, fokusnya yang sangat baik di lapangan juga menjadi satu nilai plus. Dengan gaji mencapai 900 ribu pounds per pekan, eks pemain RB Salzburg  ini relatif tak banyak ribut soal isu bonus, perpanjangan kontrak, kenaikan gaji, dan ba-bi-bu lainnya.
Meski sebenarnya berhak untuk itu, putra Alfie Haaland ini justru terlihat fokus sepenuhnya pada performa di lapangan, untuk membuktikan dirinya layak digaji mahal. Tentu saja, ini adalah satu contoh bagus, yang seharusnya bisa ditiru para pemain muda di seluruh dunia.
Menariknya, dengan usianya yang masih 22 tahun, kita mungkin masih akan melihat performa hebat lain dalam masa edar panjang di level atas, dengan catatan semua baik-baik saja.
Jika semua berjalan lancar, mungkin Erling Haaland akan jadi "history maker" buat Norwegia dan sepak bola secara umum, dengan Kylian Mbappe (Prancis) sebagai rival. Jadi, saatnya bersiap melihat aneka rekor individu Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi pecah dalam waktu tak terlalu lama lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H