Tapi, entah karena apes atau terlalu optimis, narasi itu justru menjadi beban di saat krusial. Hasilnya, Liverpool terpeleset, dan harus puas menjadi runner-up Liga Inggris musim 2013-2014.
Sebuah masa yang lebih banyak diingat orang sebagai momen bersinarnya duet Luis Suarez- Daniel Sturridge dan blunder Steven Gerrard saat bersua Chelsea di Anfield.
Masa ini sempat menghadirkan optimisme, tapi menjadi awal dari akhir era Brendan Rodgers di Liverpool, karena membuat tim justru mengalami penurunan. Situasi ini cukup mirip dengan Arsenal musim 2022-2023, dan bisa saja berakhir serupa di tahun-tahun berikutnya, jika tidak diwaspadai.
Karenanya, terlepas dari apapun capaian Arsenal di Liga Inggris musim 2022-2023, mental mereka akan benar-benar diuji setelah ini, untuk menentukan apakah tim ini layak untuk naik level atau tidak. Disinilah proses yang dibangun akan terlihat, apakah benar-benar berprogres atau malah jalan di tempat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H