Meski sudah minta maaf dan berdamai, tetap ada sanksi denda dan skorsing satu laga dari klub buat pemain kelahiran tahun 1992 itu. Masalahnya, insiden ini terlanjur memicu beragam spekulasi, termasuk kemungkinan hengkang pemain nomor punggung 17 itu di musim panas.
Untuk situasi yang mirip, gaya penanganan Bayern jauh berbeda dengan gaya Juergen Klopp di Liverpool, yang terkenal piawai berkomunikasi dengan awak media.
Seperti diketahui, semasa di Liverpool, Mane sempat berkonflik dengan Mohamed Salah, bahkan kedapatan pernah marah-marah dengan sang pelatih dan jadi sasaran gosip media Inggris yang terkenal pedas bin sadis.
Tapi, dengan kepiawaiannya, Klopp mampu meredam setiap gejolak dan menyatukan lagi kedua superstar Afrika itu, tanpa ada denda atau skorsing, sampai akhirnya Mane hengkang ke Bayern Munich.
Berangkat dari situ, kita bisa melihat, seberapa sulit situasi Mane, seperti halnya internal tim Bayern Munich. Mungkin, inilah kelemahan fatal sebuah tim bertabur bintang, yang tak dikelola dengan baik.
Kalau tak segera kondusif, sepertinya ini akan jadi tahun yang kacau di Allianz Arena, karena meski punya materi pemain berkualitas, mereka belum benar-benar bisa menyatu sebagai tim.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H