Kalau musim depan tak ada perbaikan, atau bahkan tak ada kesempatan sama sekali dari manajemen, bukan kejutan kalau Pogba akan menyusul Cristiano Ronaldo ke Arab Saudi, atau mencoba peruntungan di MLS.
Penyebabnya, meski punya bakat besar dan sudah pernah bersinar, level kebugaran dan disiplinnya sudah jauh menurun.
Apa yang dialami Pogba musim ini seolah membuktikan anggapan sebagian orang, kalau ia sudah "habis" setelah membawa Timnas Prancis juara Piala Dunia di Rusia.
Untuk ukuran kompetisi level tertinggi, ini jelas sebuah penurunan, dan untuk talenta sehebat itu, di usia puncak pesepakbola, ini adalah satu cerita tragis, karena cedera itu kebanyakan justru datang dari luar lapangan pertandingan.
Mungkin, inilah titik akhir perjalanan seorang Paul Labile Pogba di sepak bola level atas, yang sekaligus membuktikan, meski terlihat logis, "balikan ke mantan" yang sudah dikenal tak selalu indah, karena perjalanan waktu sudah membawa perubahan, entah positif atau negatif, tanpa bisa memilih salah satunya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H