Sebaliknya, mental Manchester United yang sedang dalam tren positif, bahkan beberapa kali membuat comeback, justru ambruk seketika. Alih-alih membuat comeback, performa asuh Erik Ten Hag justru semakin ambyar di babak kedua.
Berawal dari gol cepat Darwin Nunez dan Cody Gakpo di awal babak kedua, Si Merah semakin menggila. Nunez mencetak gol keduanya, Mohamed Salah mencetak sepasang gol, dan Roberto Firmino menutup pesta gol di Anfield.
Menang 7-0 atas rival bebuyutan, dengan Salah, Nunez dan Gakpo mencetak sepasang gol. Benar-benar seperti mimpi.
Sebuah tim yang sedang menjalani musim sulit justru mampu membantai tim yang sedang dalam kondisi bagus, bahkan berani mengapungkan optimisme meraih 4 trofi.
Tapi, diluar atmosfer Anfield yang luar biasa, efektivitas memang jadi satu kata kunci di pertandingan ini. Dari sini, The Kop tahu persis kapan mereka memberi pukulan telak, termasuk dalam memanfaatkan peluang sebaik mungkin.
Terbukti, 7 gol yang hadir berasal hanya dari 8 tembakan ke gawang. Sebuah efektivitas yang kejam, sekaligus membongkar habis kelemahan United.
Gegenpressing yang berjalan sempurna, ditambah tim yang tampil maksimal, telah membuat Lisandro Martinez dan Varane, dua bek pemenang Piala Dunia, terlihat berantakan. Casemiro dan Marcus Rashford yang biasa tampil oke juga seperti menghilang.
Tidak ada lagi puja-puji media, karena kekalahan 7-0 ini menjadi yang pertama sejak 1931 buat Setan Merah, sekaligus rekor kekalahan terburuk di era modern. Tentu saja, ada banyak analisis mendalam soal ini, tapi wajah cemberut Sir Alex Ferguson di tribun dan skor 7-0 sudah cukup untuk menjelaskan semuanya.
Memang, hasil ini membawa Liverpool merangsek ke 5 besar klasemen sementara Liga Inggris, dan menjaga asa finis di posisi empat besar. Masalahnya, masih ada beberapa pertandingan yang harus dijalani.
Jadi, tidak ada alasan untuk larut dalam euforia. Satu-satunya yang sudah pasti dari laga ini selain kemenangan, hanya memori berkesan untuk bertahun-tahun mendatang. Kemenangan ini tak akan berarti, kalau diikuti dengan hasil negatif di partai selanjutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H