Penundaan partai Persija Vs Persib yang sedianya digelar akhir pekan ini di Stadion Gelora Bung Karno menghadirkan satu situasi cukup membingungkan.
Penyebabnya, sebagian suporter Persija mempertanyakan, kenapa izin memakai GBK sebagai arena pertandingan sepak bola ditolak, sementara izin penggunaan untuk konser Blackpink pekan depan tak ada hambatan.
Bagaimana bisa sebuah gelanggang olahraga tidak boleh dipakai untuk pertandingan olahraga?
Awalnya, banyak yang mengaitkan keputusan ini dengan faktor cuan semata. Maklum, "Girlband" asal Korea Selatan itu punya popularitas global, dan sedang bersinar terang di industri K-Pop.
Tapi, kalau ditelusur lebih jauh, faktor kuncinya ada pada penjadwalan dan proses pengurusan prosedur yang rapi, bahkan sejak jauh hari sebelum acara dimulai. Lagipula, stadion pada dasarnya juga bisa berfungsi sebagai tempat event yang menarik banyak penonton, mulai dari  konser musik, kampanye parpol, sampai aktivitas keagamaan seperti Sholat Idul Fitri.Â
Seperti diketahui, Blackpink sudah merencanakan tur dunia (termasuk ke Indonesia) sejak dua tahun lalu. Izin konser di GBK bahkan sudah diajukan dan tuntas jauh hari sebelum acara.
Sederhananya, Kim Ji Soo dkk tinggal fokus pentas, karena semua perizinan dan berbagai macam hal (termasuk uji kelayakan) sudah beres sejak lama. Satu hal yang normal secara profesional, apalagi untuk ukuran event musik kelas internasional.
Dari waktunya saja, ini jelas tidak sebanding dengan "budaya mepet" di sepak bola nasional. Dimana, perizinan terkait pertandingan kadang baru diurus saat jadwal pertandingan sudah dekat.
Kalau situasinya normal, mungkin tidak masalah, tapi kalau situasinya masih belum normal (antara lain imbas Tragedi Kanjuruhan) dan ada event lain yang sudah dapat lampu hijau sejak lama seperti konser Blackpink, mereka inilah yang layak didahulukan, karena memang sudah sesuai syarat.
Tentu saja, langkah aparat ini logis. Dalam porsinya sebagai event yang melibatkan banyak penonton, ada potensi gangguan keamanan yang harus diantisipasi. Antisipasi itu akan semakin optimal, jika persiapannya matang. Bukan digoreng dadakan seperti tahu bulat atau main selonong seperti emak-emak naik motor.