Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Joki Ilmiah, Sebuah Potret Budaya

16 Februari 2023   15:52 Diperbarui: 16 Februari 2023   15:58 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mencuatnya sorotan pada profesi "Joki Ilmiah",:mungkin membuat sebagian orang  merasa bingung. Kenapa fenomena semacam ini bisa hadir, bahkan di kalangan intelektual?

Kalau boleh disebut secara simpel, jawabannya adalah, "karena budayanya memang seperti itu".

Jawaban saya mungkin terdengar kurang enak, tapi jawaban ini hadir, karena saya sudah menjumpainya sejak remaja, tepatnya semasa SMA. Saat itu, saya memang sempat jadi "joki tugas" dadakan di beberapa kesempatan.

Penyebabnya secara umum ada dua. Pertama, mereka yang meminta bantuan saya memang bingung dengan tugas yang harus dikerjakan. Kedua, mereka memang tidak mau ribet, kalau tidak boleh dibilang malas.

Tapi, dua faktor ini jadi satu hal yang berkelindan dengan tekanan untuk tidak mengecewakan orang tua. Makanya, ada nyali untuk mencoba jalan pintas.

Mungkin, ini yang disebut "The Power of Kepepet".

Sebetulnya, ini terasa agak tidak adil secara kompetitif, karena tugas yang saya kerjakan dan tugas yang saya buatkan mendapat nilai di kisaran yang kurang lebih sama. Tapi, karena itu bisa membuat saya lebih banyak belajar, itu hanya terasa tidak enak di awal.

Selebihnya, menjadi joki tugas (sampai saya lulus sekolah) justru membantu saya secara finansial dan keamanan. Secara finansial, saya dapat pemasukan dari ongkos cetak dan lain-lain, yang cukup untuk belanja buku, beli pulsa atau nonton film, tanpa harus minta tambahan uang jajan ke orang tua.

Secara keamanan, menjadi joki tugas juga cukup membantu, karena dari sinilah saya justru mendapat respek dari teman-teman yang dianggap "bengal" atau semacamnya.

Uniknya, posisi sebagai "joki" juga membuat saya aman dari gangguan para jenius, karena saya jadi tidak pernah dianggap sebagai musuh atau saingan. Penyebabnya, mereka juga pernah menjadikan saya "joki tugas", saat sedang kerepotan dengan jadwal lomba.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun