Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Childfree di Indonesia, dalam Irisan Budaya dan Logika Kekinian

11 Februari 2023   23:53 Diperbarui: 11 Februari 2023   23:56 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belakangan ini, banyak muncul pembahasan soal childfree di Indonesia, lengkap dengan pro-kontranya. Banyak yang sudah memperdebatkan ini, dan kalau terlalu diikuti bisa seperti labirin, tidak tahu dimana titik akhirnya.

Jujur saja, kalau dilihat lagi, bahasan soal childfree di Indonesia sebenarnya berada dalam satu irisan, antara budaya dan logika rasional khas era kekinian.

Soal budaya, pengaruhnya didominasi oleh paradigma klasik soal aspek reproduksi dalam satu pernikahan. Seperti diketahui, salah satu tujuan dasar pernikahan adalah untuk menghasilkan keturunan, guna menyambung garis keturunan.

Di negara-negara monarki, keberlanjutan garis keturunan raja selalu jadi perhatian. Ambil contoh, sampai tahun 2005, rakyat Jepang sempat ketar-ketir ketika Kerajaan Jepang masih belum punya generasi penerus tahta.

Kecemasan itu sendiri lalu berubah jadi kegembiraan dan optimisme, ketika Pangeran Hisahito lahir tahun 2006.

Dalam lingkup lebih kecil, kita juga banyak menemui pejuang garis dua, yang rela mengorbankan biaya, waktu, sampai perasaan, demi dikaruniai anak. Jadi, bisa dimaklumi juga kalau pandangan childfree  terasa seperti satu penghinaan buat usaha mereka.

Tapi, kalau salah satu faktor dasar pada pandangan childfree dicermati secara mendalam, sebenarnya ini bisa jadi medium evaluasi sebelum mantap menikah dan berkeluarga (dalam hal ini punya anak).

Seperti diketahui, salah satu pertimbangan dasar bagi mereka yang memilih childfree adalah berkenaan dengan biaya besar dalam membesarkan anak.

Dengan besaran biaya yang semakin besar di berbagai aspek, bisa terbayang seberapa besar biaya dalam merawat dan membesarkan anak, lengkap dengan beragam biaya tak terduga yang jumlahnya seabrek.

Mulai dari sejak masih berada dalam kandungan, lahir, sekolah, kuliah, sampai akhirnya bisa mandiri. Ini sebuah rentang waktu yang tidak sebentar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun