Dari segi taktik, Chelsea sendiri juga sudah lama identik dan banyak meraih sukses dengan pelatih bergaya main pragmatis. Jadi, perlu waktu untuk melihat tim ini bisa kembali sukses setelah mengubah lagi ciri khas gaya mainnya.
Dengan keruwetan yang ada saat ini, ditambah "kesabaran" manajemen klub pada Potter, satu-satunya yang bisa dimengerti adalah, musim ini tampaknya akan jadi satu masa transisi buat klub penghuni. Stadion Stamford Bridge, untuk mengubah gaya sepak bola pragmatis warisan era Roman Abramovich ke gaya main yang lebih terbuka.
Untuk urusan ini, jelas terlihat kalau Todd Boehly dan kolega ingin coba mengikuti cerita sukses Manchester City bersama Pep Guardiola, dengan sedikit sentuhan lokal Inggris.
Kalau berhasil, inilah "gol" mereka, tapi kalau tidak, Chelsea hanya akan menjadi "Everton jilid dua" dalam beberapa tahun kedepan.
Manakah yang akan terjadi?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H