Karena level kualitas yang makin kesini makin kesana, rasanya mencari cuan dari membuat konten video pendek (dengan harapan menjadi viral) adalah satu perjudian.
Kalaupun dapat, uangnya cenderung "panas", seperti uang hasil judi atau semacamnya. Hanya sebentar di tangan, dan cepat berpindah. Perpindahan itu bisa semakin cepat, jika si kreator cenderung bergaya hidup konsumtif atau terlanjur "kepepet" oleh kebutuhan.
Kalau bisa dikontrol sejak awal, sekecil apapun pendapatan atau hasil monetisasinya, manfaatnya cenderung bersifat konstruktif. Kalau tidak, sebesar apapun pendapatannya, pasti akan kurang, bahkan minus, karena sudah ada sisi kompulsif yang tidak bisa dikontrol.
Sebenarnya, ini adalah satu fenomena umum di era digital. Semakin tidak teredukasi untuk membuat konten bermanfaat bagi sesama, semakin parah tingkat kerusakan yang akan hadir di masa depan.
Karena itulah, selain menggenjot kuantitas, baik dari segi konten maupun audiens, perlu ada edukasi yang mengedepankan manfaat, supaya konten yang dihasilkan bisa berdampak positif. Jadi, kalaupun viral, masa edarnya bisa lebih lama, karena relevan meski sudah lama berlalu.
Perkembangan teknologi memang bisa mempermudah banyak hal, tapi jika ternyata itu mendatangkan masalah, akar masalahnya bukan berasal dari teknologi yang digunakan, tapi dari manusia yang menggunakan. Sebagus apapun teknologinya, kalau penggunanya belum kompatibel, percuma saja.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI