Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Everton, dari Potensi ke Turbulensi

26 Januari 2023   21:57 Diperbarui: 26 Januari 2023   22:03 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebuah penurunan yang mengerikan, untuk ukuran klub yang tergolong royal berbelanja pemain. Dari yang dulunya bisa menyodok ke papan atas, mereka tampak menjadi tim yang bisa merayakan lolos degradasi seperti meraih gelar juara, seperti yang dirayakan begitu meriah akhir musim lalu.

Soal siapa pengganti Lampard, manajemen sebenarnya sudah berupaya mendekati Marcelo Bielsa dan Thomas Frank. Keduanya sukses membawa Leeds United dan Brentford promosi ke kasta tertinggi, bahkan mampu membuat kejutan.

Masalahnya, kedua pelatih jempolan ini sama-sama menolak, karena dengan kondisi semrawut di tim saat ini, akan sulit buat mereka untuk langsung memperbaiki performa secara drastis.

Nama-nama lain yang juga masuk radar adalah Sam Allardyce, Sean Dyche dan Wayne Rooney. Tapi, siapapun yang akhirnya terpilih nanti, tugasnya akan sangat rumit, karena harus memperbaiki performa dan kekompakan di tim, plus mendapat penerimaan positif dari suporter.

Andai tidak ada pelatih berpengalaman yang berminat, Everton praktis hanya punya satu pilihan: mempertaruhkan nasib klub di tangan Leighton Baines atau Rooney (jika ia bersedia hengkang dari DC United) yang masih minim pengalaman di level tertinggi.

Andai berhasil, Everton mungkin bisa lolos dari catatan sejarah memalukan: terdegradasi untuk pertama kalinya di era Liga Premier. Andai tidak berhasil, ini mungkin akan jadi sebuah tragedi, karena ambisi tanpa arah dan gelontoran dana besar di era Moshiri justru memicu ketidakstabilan.

Kalau pelatih juara Liga Champions bisa terlihat seperti pelatih biasa saja di Everton, bukan kejutan kalau performa pelatih yang bukan langganan papan atas (apalagi yang minim pengalaman) bisa lebih jeblok.

Sebuah realita, yang entah kenapa begitu mirip dengan tim nasional di sebuah negara kepulauan penghasil rempah-rempah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun