Satu lagi, dan yang paling mendasar, mereka bisa mendapatkan gaji layak, tanpa  khawatir itu macet atau tertunggak banyak, khususnya saat ada situasi berlabel "force majeur".
Di sisi lain, sikap suportif Persebaya ini seharusnya bisa jadi satu pesan serius, khususnya buat orang-orang yang sedang bertanding di bursa Ketum PSSI.
Ada banyak hal yang harus segera diperbaiki, termasuk dalam hal kualitas kompetisi, kalau ingin punya tim nasional yang bisa diharapkan, apalagi dibanggakan karena prestasi, bukan terkenal karena bermasalah dimana-mana.
Mereka boleh punya mimpi besar, tapi sebesar apapun itu, percuma kalau pandangan sempit atau congkak dalam bingkai label "lokal pride" masih jadi dasar. Ini sudah era digital yang serba lintas batas, bukan masanya lagi berbangga pada catatan masa lalu atau potensi semu, kecuali ingin bergerak semakin mundur.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI