Tak usah peduli dengan kecepatan orang lain, karena itu belum tentu baik. Tidak semua punya jalur orang dalam, karena yang punya banyak koneksi saja kadang masih mencari koneksi dari orang lain.
Sudah banyak yang karier dan hidupnya kacau meski digaji tinggi. Banyak juga kasus korupsi, dari orang-orang yang sebenarnya sudah sangat kaya.
Ada juga yang pernikahannya penuh gejolak, bahkan hanya seumur jagung, dengan pesta begitu meriah. Orang mungkin akan mengingat, seberapa hebat pesta itu, tapi akhirnya jadi malu sendiri buat si pemilik pesta.
Ketika semuanya berakhir, apakah ada hadiah yang didapat? Apakah ada kumpulan medali atau trofi yang didapat?
Kalau ada, mungkin itu tetap tak ada artinya buat si pemilik, karena dia harus meninggalkan semuanya. Hanya ingatan yang akan tersisa, itupun kalau belum pudar dimakan waktu.
Di negeri tempat privasi cuma omong kosong, dan muka tembok ada dimana-mana, mereka yang biasa saja mungkin terlihat payah.
Tapi, ketika semua  harus berakhir, itu akan terasa damai buatnya. Tidak ada penyesalan, tidak ada musuh. Hanya ada rasa damai.
Perjalanan jelas bukan sebuah lomba. Ada titik awal sampai titik akhir dengan kisah masing-masing. Ini bukan soal siapa yang paling cepat, ini soal siapa yang sampai tujuan dengan selamat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H