Hasilnya, eksperimen taktik di lini depan tampak terlihat di pertandingan melawan Kamboja, dengan Spasojevic dan Muhammad Rafli turun bergantian.
Tapi, kemungkinan kedua lalu hadir di pertandingan melawan Brunei, karena ada nama Ramadan Sananta yang juga turun. Ditambah lagi, modifikasi formasi dari 4-2-3-1 ke 4-4-2 juga terlihat di pertandingan ini.
Jika melihat performanya, Spasojevic dan Ramadan Sananta berpeluang tampil melawan Thailand. Keduanya tampil lebih efektif dari Muhammad Rafli dan terlihat menyatu.
Spaso punya keunggulan secara postur dan pengalaman, sementara Ramadan Sananta unggul dalam kecepatan. Keduanya punya atribut berbeda, dan karenanya menarik untuk ditunggu, siapa yang akan jadi starter di pertandingan melawan Tim Gajah Perang.
Jika STY sudah menemukan sosok yang pas, Tim Merah Putih akan punya sedikit harapan saat bertemu Thailand. Jika tidak, situasinya akan sama seperti yang sudah-sudah: duel akan berlangsung ketat di awal, sebelum akhirnya tumbang.
Meski tidak biasa, eksperimen taktik Shin Tae-yong menunjukkan, ada satu potensi kejutan yang bisa mengejutkan Thailand. Jika kejutan ini bisa bekerja dengan baik, rasanya pertandingan melawan Thailand minimal akan berlangsung seimbang, dan penyerang bisa jadi sektor kunci yang menentukan hasil akhir pertandingan.
Kebetulan, di Piala AFF 2022 Thailand juga diperkuat Terrasil Dangda, penyerang berpengalaman di Piala AFF. Karenanya, menarik ditunggu, apakah eksperimen taktik eks pelatih Timnas Korea itu sukses atau tidak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H