Uniknya, pandangan serupa juga dimiliki klub Johor Darul Takzim (Malaysia) yang menganggap turnamen Piala AFF kurang penting. Alhasil, 11 pemain mereka batal memperkuat Timnas Malaysia.
Dengan situasi klub yang akan berlaga di Liga Champions Asia, keputusan ini jelas bisa dimengerti. Dengan level kesulitan lebih tinggi, persiapan yang ada jelas harus maksimal.
Mungkin, keputusan Elkan, Chanatip dan 11 pemain JDT (belum termasuk pemain dari negara lain) akan membuat Piala AFF 2022 agak kurang menarik. Tapi, kesadaran seperti itu justru dibutuhkan sepak bola Asia Tenggara, untuk bisa naik level dan ikut bersaing di Asia.
Kalau tidak, mau sampai kapan tim Asia Tenggara jadi bulan-bulanan terus?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H