Apakah pemain asal Sumatera Utara ini memang kurang cocok bermain di Eropa Timur, khususnya di kasta tertinggi?
Kalau iya, berarti opsi bermain di klub kasta kedua (atau di bawahnya) bisa dijajaki. Entah ke Kroasia, Serbia, Slovenia, atau Belarus sekalipun, kemungkinan masih di Eropa Timur, tempat di mana Dusan Bogdanovic punya jejaring cukup kuat. Agen asal Serbia ini adalah sosok kunci di balik kiprah Egy di Eropa Timur.
Kalau ternyata masih kurang cocok, opsi pindah ke klub kasta kedua liga Jepang atau Korea Selatan layak dipertimbangkan. Kebetulan ada Pratama Arhan dan Asnawi Mangkualam yang sudah lebih dulu beredar di sana.
Meski Pratama Arhan menjalani tahun cukup sulit di Tokyo Verdy, rekam jejak Asnawi di Ansan Greeners bisa jadi satu harapan buat Egy. Catatan bermain di Eropa sejak usia 18 tahun juga bisa jadi pertimbangan tersendiri.
Harapan itu ada, tapi jika tidak berjodoh, bermain di luar Indonesia (setidaknya sampai liga Indonesia musim ini tuntas) adalah satu opsi ideal.
Penyebabnya, situasi di liga Indonesia masih belum ideal setelah restart pasca Tragedi Kanjuruhan. Penjadwalan belum rapi dan sudah pasti terdapat masalah finansial, akibat suporter dilarang menonton di stadion, ditambah konsep "bubble" yang diterapkan dalam kompetisi.
Destinasi lain yang cukup menarik adalah liga Malaysia dan Thailand. Secara kualitas, kompetisi domestik di kedua negara cukup baik dan menjadi salah satu yang terbaik di Asia.
Dalam beberapa tahun terakhir, ada beberapa pemain Indonesia yang bermain di sana, seperti Rudolof Yanto Basna dan Saddil Ramdani. Saddil bahkan dilirik klub kasta kedua Liga Austria, menyusul penampilan oke di negeri jiran.
Dengan usianya yang masih 22 tahun, Egy seharusnya masih punya setidaknya 1-2 tahun lagi untuk berpetualang di kompetisi luar negeri, dan bisa sedikit lebih lama jika menemukan klub yang cocok.
Menariknya, Si Kelok 9 punya satu kesempatan menarik, karena akan tampil di Piala AFF. Turnamen tingkat Asia Tenggara yang akan segera mulai dalam waktu dekat ini bisa jadi etalase buatnya, untuk menarik minat klub luar negeri.
Jika mampu tampil oke, rasanya eks pemain Timnas U-19 ini masih belum akan pulang dalam waktu dekat. Hanya saja, berangkat dari pengalaman selama ini, sebaiknya klub yang dipilih adalah klub yang membutuhkannya secara teknis, bukan hanya bisnis, supaya bisa saling menguntungkan.