Skor imbang 1-1 pun kembali hadir, dengan babak adu penalti sebagai penutup. Di sini, keempat algojo penalti Kroasia mampu menjebol gawang Alisson, sementara Livakovic kembali unjuk kebolehan, dengan menggagalkan eksekusi Rodrygo, dan mendapati sepakan Marquinhos membentur tiang.
Secara luar biasa, Kroasia kembali melangkah ke semifinal Piala Dunia, setelah unggul 4-2 (adu penalti) atas Tim Samba. Uniknya, Â perjalanan mereka di Qatar cukup mirip dengan Piala Dunia 2018, saat mereka dua kali menang adu penalti, dalam perjalanan ke final.
Jelas, ini menunjukkan seberapa tangguh mental bertanding mereka. Mereka tidak keder dengan semangat pantang mundur Jepang, dan keterampilan individu para pemain Brasil.
Mental baja, ditambah materi pemain berkualitas dan pelatih yang cakap, mampu menjadi satu perpaduan unik yang terbukti ampuh.
Tanpa label "Generasi Emas" atau "hype" berlebihan media, Kroasia justru mampu membuat prestasi hebat, dan justru menunjukkan, inilah "Generasi Emas" mereka, lengkap dengan prestasi hebat di tingkat dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H