"Tidak pernah diingat saat ratusan hari sehat, tapi sekali sakit, akan diingat sampai ratusan kali."
Kedengarannya kejam, tapi inilah yang sering terjadi. Seperti kiper yang membuat banyak penyelamatan penting, tapi sekali kebobolan langsung jadi sasaran empuk
Apakah aku boleh marah?
Sebenarnya iya.
Manusia tidak selalu sehat tanpa masalah. Ada kalanya sakit datang saat cuaca buruk atau salah makan. Entah karena rasanya terlalu pedas, asin atau ada halangan lain.
Sesehat apapun manusia, mereka pasti punya "drop time" barang sebentar. Seperti pit stop bagi mobil balap.
Sekalipun bukan penyakit berat, sakit masih jadi satu kodrat manusia. Inilah waktu yang seharusnya pas, untuk mengisi baterai sejenak.
Masalahnya, dunia kadang punya sisi lucu, karena menghadirkan orang-orang yang cenderung obsesif, termasuk soal kesehatan. Entah apa yang mereka pikirkan, tapi obsesi mereka cenderung ajaib, karena pada titik ekstrem menganggap sebuah momen sakit seperti satu dosa tak terampuni.
Bagian paling menjengkelkannya adalah, ketika mereka mendiagnosa seperti seorang ahli, dan mempersalahkan  kebiasaan si orang sakit dengan cenderung membabi buta, bahkan mengabaikan sikap jujur seperti membuang rongsokan.
Ketika mereka mengeluarkan larangan yang mulai absurd, dan tidak sesuai kapasitas, aku berani melanggarnya, karena memang itu tidak seharusnya.