Warna unik lain, yang hingga kini masih lekat dengan Piala Dunia 2010 adalah vuvuzela (trompet tradisional Afrika Selatan) dan lagu soundtrack "Waka-Waka" yang dibawakan Shakira, penyanyi asal Kolombia.Â
Vuvuzela, yang suaranya sangat keras, menjadi "backsound" khas Piala Dunia 2010. Belakangan, alat musik ini dilarang masuk ke stadion oleh FIFA sejak tahun 2014, karena berpotensi mengakibatkan gangguan pendengaran.
Meski sudah dilarang, memori soal kehadiran vuvuzela di lapangan hijau masih bisa kita temui di beragam platform media sosial. Ada banyak video, termasuk video pertandingan, yang menghadirkan suasana unik tersebut.
Dengan dilarangnya vuvuzela, lagu "Waka-Waka" praktis menjadi warisan dari Piala Dunia 2010. Suara khas Shakira dan ritme khasnya membuat lagu ini menjadi salah satu lagu "soundtrack" Piala Dunia terbaik yang cukup "memorable".
Terlepas dari berbagai kritik dan drama yang mengiringinya, Piala Dunia 2010 sukses menghadirkan satu perpaduan unik antara olahraga, musik, teknologi, dan budaya. Inilah Piala Dunia pertama pada masa dimana media sosial memasyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H