Sebagai informasi, La Pausa sendiri adalah satu gerak memperlambat tempo sejenak, untuk melihat dan mengevaluasi keadaan secara umum, sebelum akhirnya bergerak mengubah tempo atau arah pergerakan sesuai situasi secara adaptif.
Dalam sepak bola, kita biasa menjumpai gerakan ini pada seorang pengatur serangan alias "playmaker" seperti Andrea Pirlo (Italia) atau Lionel Messi (Argentina). Mereka adalah pemain yang cerdas dalam mengatur tempo permainan. Tahu kapan waktunya bermain cepat maupun lambat, dengan akurasi umpan dan tembakan yang oke.
Sementara itu, strategi memperkuat kelebihan dan mengenali diri adalah satu strategi umum dalam banyak hal, bukan hanya bisnis. Dalam menulis, mengenali diri sering disebut sebagai "menemukan diri".
Prosesnya tidak singkat, tapi jika sudah ditemukan, dia akan terus bertumbuh kembang, karena orang yang sudah menemukan dirinya, telah mampu menaklukkan ego yang mengkerdilkan. Mungkin, inilah yang disebut Sun Tzu si ahli strategi sebagai "menang tanpa bertarung".
Di luar unsur nostalgia yang tidak sengaja hadir, Gathering Komunitas KJOG kali ini telah menghadirkan satu "hadiah" lain berupa momen "La Pausa" alias evaluasi sejenak, untuk apa yang sudah dijalani, khususnya selama tahun 2022, sebagai bekal untuk menapak tahap perjalanan di tahun berikutnya.
Perpaduan keduanya menjadi sebuah paket hadiah retrospektif sekaligus introspektif yang cukup langka, kalau tidak boleh dibilang spesial, karena belum tentu bisa datang bersamaan. Semoga, ini adalah satu pertanda baik, di tengah segala ketidakpastian yang ada sepanjang tahun depan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H