Ini main bola atau perang?
Di hari yang sama dengan pengumuman rencana KLB PSSI, situasi "plot twist" juga hadir di Arema FC, dengan Juragan 99 memutuskan mundur dari posisi Presiden klub, karena pertimbangan moral dan trauma mendalam.
Keputusan ini tentu bisa dimengerti, mengingat dampaknya yang sangat mengerikan. Dari segi bisnis, meskipun sang juragan menyuntikkan dana cukup besar, posisinya di tim Singo Edan hanyalah pemegang saham minoritas.
Dengan posisi begitu, seharusnya Iwan Budianto-lah yang bertanggung jawab dan tampil di publik. Maklum, pria yang jumerangkap jabatan sebagai Waketum  dan Exco PSSI ini memegang 75 persen saham klub.
Meski disayangkan sebagian Aremania, keputusan mundur Juragan 99 ini sukses menghasilkan sebuah "plot twist", karena membuka informasi, soal siapa sosok yang selama ini menyokong tim di balik layar, tapi seperti tidak tersentuh posisinya.
Plot twist lain yang hadir di sini adalah, para petinggi PSSI, termasuk Ketum dan Waketum juga mulai diperiksa kepolisian menyusul Tragedi Kanjuruhan. Jadi, posisi mereka yang selama ini tidak tersentuh kini sudah mulai bisa digoyang.
Melihat situasinya, dua plot twist yang belakangan hadir ini sepertinya baru awal dari pertarungan panjang yang akan muncul. Pemerintah dan pihak-pihak terkait berusaha membenahi kekacauan yang ada, sementara PSSI berusaha menjaga solidiras internalnya di tengah situasi yang ada.
Mungkin, ini akan rumit seperti sinetron, tapi semoga mampu menghadirkan dampak positif untuk semua.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI