Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Sumbu Filosofi, Warna Unik Pariwisata Jogja

12 Oktober 2022   04:34 Diperbarui: 12 Oktober 2022   04:40 709
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan durasi tur yang hanya satu jam, tur ini cocok buat rombongan kecil (maksimal 8 orang) yang ingin tur wisata dalam waktu singkat. Dalam sehari, Bus Heritage Track melayani dalam 3 sesi, yakni pada pukul 09.00 , 11.00 , dan 14.00 tiap hari Senin-Sabtu.

Selain rute ini, total ada delapan rute wisata yang tersedia, dengan beragam tema menarik. Meski tarifnya gratis, rombongan yang ingin mengikuti tur disarankan mengatur jadwal sejak sebulan sebelumnya. Maklum, peminatnya cukup banyak.

Sesuai temanya, tur ini banyak membahas soal jejak peninggalan masa kolonial sepanjang rute tur. Mulai dari Tugu Pal Putih, bangunan klasik di seputaran Malioboro, sampai Gereja Kidul Loji dan Kotabaru.

Uniknya, selain meninggalkan jejak sejarah dalam bentuk bangunan klasik, terdapat juga peninggalan "warisan" linguistik dalam penamaan dua landmark, yakni Kerkweg dan Gardu Listrik Algemene Nederlandsch Indische Electrisch Maatscapij (ANIEM - PLN versi era kolonial Belanda) yang berada di kawasan Malioboro.

Karena pelafalan bahasa Belanda yang agak rumit bagi lidah sebagian masyarakat setempat, dua tempat ini lalu mengalami perubahan nama (berdasarkan dialek masyarakat setempat) menjadi "Kretek Kewek" (Jembatan Kewek) dan "Babon ANIEM" yang akhirnya digunakan sampai sekarang

Di Indonesia, ini merupakan fenomena  "penyederhanaan nama" yang cukup umum. Contoh terkenal lain hadir pada nama Kota Buitenzorg di Jawa Barat, yang kini lebih dikenal sebagai Bogor, dan Kerkhoff (kompleks pemakaman) yang di sejumlah daerah di Indonesia dikenal dengan sebutan "Kerkop".

Tentu saja, satu rute yang saya tempuh ini baru menceritakan sedikit dari sekian banyak keunikan dan ragam potensi yang ada. Satu fragmen kecil dari satu gambar besar keseluruhan.  

Tapi, dari yang sedikit ini saja sudah menceritakan ragam kisah menarik dari masa lalu, lengkap dengan warisan tersisa di masa kini, untuk diingat di masa depan.

Apalagi, kalau kita berkesempatan menempuh semua tur yang tersedia. Mungkin rasanya seperti ditraktir makan sampai kenyang.

Maka, bukan kejutan juga kalau Sumbu Filosofi diusulkan menjadi Warisan Dunia. Sebagai tindak lanjut, UNESCO sudah melakukan cek kelayakan pada bulan Agustus 2022 silam.

Jika usulan ini disetujui, seharusnya daya tarik yang selama ini sudah ada bisa semakin kuat, bahkan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya masyarakat setempat. Dengan catatan, potensi yang ada benar-benar bisa dioptimalkan dan dinikmati oleh mereka yang berhak.

Karena, Warisan Dunia adalah hadiah dari masa lalu, untuk masa depan yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun