Selama kurang lebih enam tahun terlibat di dunia tulis-menulis, satu hal yang sebenarnya agak kurang saya sukai adalah suasana saat mengikuti blogcomp. Padahal, blogcomp selalu menghadirkan hadiah menarik, terutama di kompetisi kelas kakap.
Sebenarnya, bukan hadiahnya yang jadi masalah, tapi atmosfernya sangat berbeda dari biasanya. Dari sisi rasa nyaman untuk menulis, sebenarnya rasa nyaman itu masih ada.
Sepanjang tak ada tekanan atau target muluk, semua baik-baik saja. Saat ada ide, tinggal tulis, publish, beres.
Tapi, ketika harus berhadapan dengan para spesialis lomba dari seluruh Indonesia, ikut lomba menulis hanya kesempatan menambah pengalaman. Tidak ada antusiasme lebih, hanya normal seperti biasa.Â
Otomatis, tidak ada target khusus apapun di sini. Dapat hadiah ya syukur, tidak dapat ya sudah.
Salah satu pengalaman terkini yang saya dapat dari blogcomp datang dari Malam Inaugurasi IndiHome Blog Competition 2022, Kamis (22/9) lalu. Lomba menulis ini berlangsung hingga bulan Juli lalu, dengan melibatkan banyak blogger dari beragam platform, termasuk Kompasiana.
Acara ini memadukan konsep daring dan fisik, Dimana, partisipan yang hadir secara daring hadir lewat platform Zoom. Meski tak menang lomba, ini tetap jadi satu  pengalaman unik, karena untuk pertama kalinya bertemu dengan aksi peretasan.
Masuknya peretas yang menampilkan gambar-gambar tak pantas dan mengirim pesan spam di kolom chat sempat mengganggu. Apa boleh buat, pihak panitia lalu membatasi kolom chat dan akses masuk.
Selebihnya, acara ini cukup bisa dinikmati, karena pilihan lagunya cukup enak didengar. Berhubung videonya hanya sesekali muncul, acara ini serasa sebuah acara radio.
Kembali ke lomba menulis alias blogcomp. Di satu sisi, ini bisa jadi sarana mencari cuan yang cukup menarik, karena jika menang lomba, hadiahnya memang tak pernah main-main. Sekali lagi, jika menang lomba.