Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Sebuah Pengalaman Menjual Ponsel Bekas

22 Agustus 2022   17:57 Diperbarui: 22 Agustus 2022   18:04 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Di sisi lain, pengalaman ini juga menunjukkan, tak perlu menunggu sampai ponsel lama mati total untuk berganti ke yang baru. Karena, menjual ponsel lama yang sudah mati total itu jauh lebih sulit daripada menjual ponsel lama yang masih sehat.

Dengan cepatnya perkembangan teknologi, termasuk teknologi berbasis aplikasi di ponsel, siklus masa edar produk menjadi relatif pendek, dengan rentang waktu paling lama antara 4-6 tahun. Dalam periode ini, ponsel lama kita masih bisa dijual dengan harga residu, yakni harga jual awal dikurangi depresiasi nilai barang, dalam rentang waktu 4-6 tahun.

Di luar periode ini, harga jualnya bisa jauh lebih rendah. Malah, pada titik tertentu, bisa laku terjual saja sudah bagus sekali. Karena, teknologinya memang sudah tidak kompatibel, dengan versi aplikasi yang terus berkembang.

Jelas, dengan sifat pembaruan yang cenderung cepat, ponsel tidak bisa diperlakukan seperti barang antik, kecuali jika ingin dimuseumkan.

Alhasil, di samping berusaha menjaga kondisi dan kinerja ponsel sebaik mungkin, kita juga perlu memperhatikan, apakah kompatibilitas ponsel kita masih relevan atau tidak. Dengan demikian, kita tidak sampai keteteran saat harus beradaptasi, dan ponsel lama kita bisa tetap bermanfaat  saat berpindah tangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun